Tips Kesehatan

Lesti Kejora Ajukan Visum sebagai Bukti KDRT, Begini Prosedur Melakukan Visum

Bagi korban kekerasan seksual maupun kekerasan fisik, mendapatkan keadilan merupakan salah satu cara untuk memulihkan diri secara emosional

Penulis: Andra Prabasari | Editor: Pujiono JS
PEXELS
Ilustrasi Pasien dengan dokter saat menjalani proses pemeriksaan. 

Jika pada tubuh korban masih terdapat jejak DNA pelaku, seperti dari cairan ejakulasi, helai rambut, atau darah, dokter akan melakukan analisis forensik.

Pemeriksaan visum ini akan dianalisis di laboratorium untuk memastikan identitas pelaku kekerasan dan dijadikan sebagai alat bukti.

5. Pemeriksaan psikiatri

Tak hanya pemeriksaan fisik, korban akan dimintai keterangan soal kondisi kejiwaannya.

Tes visum ini akan dilakukan dengan dokter spesialis kejiwaan. Dengan begitu, tanda-tanda gangguan psikologis, seperti trauma, hingga depresi bisa terdeteksi.

Setelah seluruh rangkaian tes selesai dokter akan membuat laporan atau kesimpulan medis berdasarkan hasil yang ditemukan.

Kesimpulan ini yang akan dibawa oleh tim penyidik sebagai alat bukti di pengadilan. Apabila korban membutuhkan perawatan lanjut, dokter juga menyediakan layanan kesehatan yang diperlukan.

Hasil diagnosa

Berikut hasil diagnosa pemeriksaan visum yang dikaitkan dengan cedera.

- Memar: cedera yang tak disengaja atau tidak, kelainan kulit, kelainan genetik, atau kelainan hematologis, seperti leukemia.

- Luka bakar: luka bakar yang tak disengajak, dermatitis, infeksi kulit, atau sindrom Stevens-Johnson.

- Fraktur: fraktur yang disengaja atau tidak, sifilis kongenital, leukemia, atau penyakit kudis.

- Trauma kepala: trauma kecelakaan, trauma lahir, penyakit hemoragik, infeksi meningitis, atau penyakit metabolik.
Perbedaan visum dengan pemeriksaan medis lainnya. 

Pemeriksaan kesehatan pada umumnya untuk kesehatan saja, namun untuk pemeriksaan visum untuk memeriksa korban akibat dari kekerasan fisik maupun seksual guna sebagai bukti hasil forensic.

Sebagian besar penyedia layanan kesehatan dapat memberikan perawatan medis umum, namun tidak sembarangan orang bisa menjalani visum. Itulah sebabnya tes visum akan berbeda dengan tes kesehatan lainnya karena tujuannya berbeda.

ADR

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved