Berita Internasional
Tiga Negara Ini Tidak Diundang ke Acara Pemakaman Ratu Inggris
Ada tiga nergara yang tidak diundang dalam pemakaman Ratu Inggris, yaitu Rusia, Myanmar, dan Belarusia.
Penulis: Andra Prabasari | Editor: Pujiono JS
TRIBUNBANYUMAS.COM, LONDON- Presiden Rusia Vladimir Putin tidak diundang dalam pemakaman Ratu Elizabeth II karena invasinya ke Ukrania, kata seorang sumber di pemerintah Inggris kepada CNN, Selasa (13/9/2022).
Baca juga: Haru Pelayat saat Menghadiri Upacara Pemakaman Ratu Elizabeth II
Baca juga: Pangeran Harry Tidak Memakai Pakaian Militer saat Pemakaman Ratu Elizabeth II
Baca juga: Ratu Elizabeth Keturunan Nabi Muhamad? Kontroversi Lama Kini Muncul Kembali
Sumber itu mengatakan bahwa ada tiga negara yang dikesampingkan dalam pemakaman Ratu Elisabeth II yaitu Rusia, Belarusia, dan Myanmar.
Dalam kasus Rusia dan Belarusia, sumber tersebut mengatakan karena invasi Putin ke Ukraina, yang didukung oleh Belarusia.
Sementara dalam kasus Myanmar, karena perlakuan terhadap orang-orang Rohingya, kata sumber tersebut.
Istana mengirim undangan ke pemakaman kenegaraan atas saran pemerintah, setelah anggota dinas sipil dan diplomatik mempertimbangkan implikasi politik dalam mengundang pemimpin tertentu.
Protokol Istana tidak mengungkapkan undangan ke acara keluarga kerajaan, dan belum mengomentari daftar tamu.
Baca juga: Ratu Elizabeth II Wafat dengan Meninggalkan Banyak Kenangan
Baca juga: Sepak Bola Inggris Ikut Berduka atas Meninggalnya Ratu Elizabeth II, Dua Laga Ditunda
Baca juga: Ratu Elizabeth II Mangkat, Charles Sampaikan Rasa Duka: Ibu yang Sangat Dicintai
Biasanya setiap negara yang memiliki hubungan diplomatik normal dengan Inggris akan diundang ke pemakaman kenegaraan, seperti upacara mendiang Ratu Inggris kemarin.
Tiap negara yang diundang biasanya diwakili oleh pemimpin politik, kepala negara, juru bicara pemerintah atau duta besar mereka untuk Inggris.
Sumber kedua pemerintah Inggris mengatakan kepada CNN bahwa ada 500 pejabat asing diperkirakan akan menghadiri pemakaman.
Inggris telah menjadi salah satu penentang terkuat perang Rusia dan salah satu pendukung terbesar Ukraina dengan menyediakan uang, senjata, dan bantuan.
Baca juga: Presiden Ukraina Kecelakaan, Juru Bicara: Tidak Ada Luka Serius
Baca juga: Dukung Ukraina, Ben Stiller dan Sean Penn Dilarang Berkunjung ke Rusia
Baca juga: Rusia Siap Teken Perjanjian Damai Namun Ragukan Niat Ukraina
Inggris juga telah memberikan sanksi kepada sejumlah pejabat militer dan bisnis di Myanmar atas apa yang dilakukan negara tersebut dalam pembantaian etnis Rohingya yang merupakan kelompok mayoritas Muslim di negara bagian mayoritas Buddha tersebut. Pembantaian teesebut sudah lama dilakukan selama beberapa dekade.
Awal bulan ini, dikabarkan pimpinan kekuasaan di Myanmar menghukum mantan duta besar Inggris satu tahun penjara atas tuduhan imigrasi.
ADR
Baca juga: Jadwal Film TV di Trans7, 17 September 2022 Dini Hari: The Hunger Games: Mockingjay Part 1
Baca juga: Pemkab Cilacap Siapkan Bansos untuk Sopir Angkot dan Pengemudi Ojol, Tiap Orang Terima Rp450 Ribu
Baca juga: Rumah Layak Huni dan Irigasi Dibangun Gubernur Ganjar, Warga Desa Donosari Gelar Syukuran
Baca juga: Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini, Jumat 16 September 2022. Stabil