Berita Banjarnegara
15 Anak Bakal Jalani Potong Rambut Gimbal di DCF, Souljah dan Deny Caknan Meriahkan Panggung Hiburan
Souljah dan Denny Caknan bakal memeriahkan Dieng Culture Festival (DCF) 2022 Banjarnegara, 2-4 September mendatang.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Souljah dan Denny Caknan bakal memeriahkan Dieng Culture Festival (DCF) 2022 Banjarnegara, 2-4 September mendatang.
Hingga Sabtu (20/8/2022), persiapan DCF telah mencapai 80 persen.
Hal itu disampaikan Alif Faozi, ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, dalam rilis yang diterima.
Alif mengatakan, tersedia 3.500 paket wisata bagi pengunjung.
"Panitia menyediakan 3.500 paket wisata untuk DCF ini. Pada penjualan awal, 2.500 paket sudah terjual."
"Panitia juga menyediakan 300 tiket saja, khusus untuk wisatawan yang memang ingin datang melihat DCF, tidak stay seperti backpacker," terangnya.
Baca juga: Potong Rambut Gimbal Digelar di Hari Kedua, Ini Rangkai Dieng Culture Festival 2022 Banjarnegara
Baca juga: Embun Es Menjadi Dilema Warga Dieng Banjarnegara: Tingkatkan Wisatawan namun Merusak Pertanian
Menurut Alif, nantinya, ada dua area utama yang disiapkan sebagai lokasi rangkaian acara.
Pertama, area Arjuna, yang merupakan panggung seni tradisi.
Area ini bisa diakses siapa saja tanpa harus memakai ID card.
Kedua, area Pandawa, yaitu area yang khusus bagi wisatawan pemilik tiket atau ID card.
Di area Pandawa inilah panggung konser Jazz di Atas Awan dan penerbangan lampion, berlangsung.
Di lokasi ini, nantinya juga ada pameran produk unggulan UMKM lokal, semisal kopi.
Khusus acara pemotongan rambut gimbal, yang merupakan acara inti, akan diikuti 15 anak.
"Rata-rata, dari mereka memiliki permintaan seperti ingin HP, minta sepeda, bahkan ada yang tidak minta apa-apa tapi minta foto di Dieng, juga ada."
"Pemotongan rambut gimbal 15 anak ini juga menjadi rekor terbanyak sepanjang acara DCF," katanya.
Pemotongan rambut gimbal nantinya direncakan berlangsung di kedua atau tanggal 3 September.
Sementara, para musisi yang akan memeriahkan panggung hiburan di antaranya Souljah, Andine, Start n Rabbit, Marcel, dan Denny Cak Nan.
Ada pula Cak Nun dan Kyai Kanjeng yang bakal tampil di hari ketiga.
Selain itu, ada pula pentas budaya lengger festival dan kongkow budaya.
Baca juga: Nantikan! Dieng Culture Festival Banjarnegara Digelar 2-4 September, Berlangsung Luring
Baca juga: Banjarnegara Rawan Longsor, Kearifan Lokal Yang Dikatakan Ganjar Ini Bisa Dilakukan untuk Mitigasi
Untuk menandai rangkaian DCF, dilakukan soft launching di Pendopo Rumah Budaya Dieng, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Jumat (19/8/2022) malam.
DCF tahun ini merupakan yang pertama digelar secara luring atau offline setelah dua tahun sebelumnya berlangsung daring akibat pandemi Covid-19.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto Rony Hartawan yang hadir dalam soft launching mengatakan, DCF tahun ini menggabungkan elemen atraksi, artis, dan budaya.
Bank Indonesia Purwokerto merupakan satu di antara sponsor penyelenggara acara.
"Diperkuat di acara budaya, mulai dari potong rambut gimbal, kereta kencana, termasuk sisi masalah fasilitas, ada damkar, toilet, internet, masih kerjasama sama Telkomsel," katanya.
Lewat kegiatan ini, Rony mengatakan, BI ingin mengangkat lagi pamor Dieng sebagai destinasi wisata. Apalagi, DCF telah masuk kalender event nasional.
Bahkan, tahun 2023, Dieng diharapkan masuk dalam kalender internasional.
"Apalagi, dua tahun pandemi (digelar daring), antusiasme semakin besar."
"Mengingatkan tentang krisis pangan, 80 negara bangkrut, bagaimana membangun ekosistem pangan dan bukan hanya hura-hura," katanya. (*)
Baca juga: Dua Hari, Polres Cilacap Bekuk 3 Pengedar Sabu dan Obat Psikotropika Tanpa Resep Dokter
Baca juga: Rektor Unila Terjaring OTT KPK Kasus Penerimaan Mahasiswa Baru. Uang Suap Jadi Deposit dan Emas
Baca juga: Penonton Histeris, Denny Caknan Hibur Warga Purbalingga di Konser Kemerdekaan
Baca juga: Kemenkes Umumkan Satu Kasus Cacar Monyet di Indonesia, Pasien Harus Dikarantina Tiga Pekan