Viral Banjarnegara

Tak Ada Jembatan, Siswa SD di Duren Pagedongan Banjarnegara Harus Seberangi Sungai untuk Bersekolah

Sejumlah pelajar SD di Dusun Duren, Kecamatan Pagedongan, Kabupaten Banjarnegara, harus menyeberangi Sungai Mondo untuk bersekolah.

Editor: rika irawati
KOMPAS.COM/HANDOUT
Warga dan sejumlah pelajar SD menyeberangi Sungai Mondo yang memisahkan Dusun Punggung, Desa Duren, dan Desa Lebakwangi, Kecamatan Pagedongan, Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (18/7/2022). Tidak ada jembatan penghubung antara dua wilayah tersebut. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Sejumlah pelajar SD di Dusun Duren, Kecamatan Pagedongan, Kabupaten Banjarnegara, harus menyeberangi Sungai Mondo untuk bersekolah.

Kondisi ini terungkap setelah video seorang kurir harus menyeberangi sungai untuk mengantar paket, viral di media sosial (medsos).

Video tersebut viral setelah diunggah di akun Instagram @Banjarnegaraterkini, baru-baru ini.

Dalam video itu, tampak kurir menunjukkan paket yang akan diantarkan.

Selain itu, terdapat seorang ibu menggendong anak kecil yang menyeberangi sungai yang sama.

"Nyuwun sewu lur, wingi aku kirim paket isih ono sing kaya nang video, lur, kondisine. Trenyuh lur pan nyebrang mangkat mulih ra ana jembatane," demikian keterangan dalam video.

Kalimat dalam bahasa Jawa itu artinya kurang lebih "Permisi, lur, kemarin, saya kirim paket masih ada yang seperti di video kondisinya. Terenyuh, mau menyeberang berangkat dan pulang tidak ada jembatan".

Baca juga: Suhu Capai -1 Derajat Celcius, Kawasan Candi Arjuna Dieng Banjarnegara Kembali Berselimut Embun Es

Baca juga: Budhi Sarwono Kembali Jadi Tersangka Korupsi di Banjarnegara, Anggota DPR Lasmi Indaryani Diperiksa

Kondisi ini dibenarkan warga Dusun Duren. Sungai Mondo menjadi pemisah Dusun Punggung, Desa Duren, dengan Desa Lebakwangi, Kecamatan Pagedongan, Banjarnegara.

Salah satu warga Dusun Punggung, Samin mengatakan, setiap hari, anaknya menyeberangi Sungai Mondo untuk bersekolah dan mengaji di desa tetangga.

"Anak-anak, kalau ngaji dan sekolah, di Lebakwangi. Namun, kalau hujan dan banjir, terpaksa tidak berangkat," kata Samin, Selasa (19/7/2022), dikutip dari Kompas.com.

Eni, warga lain Dusun Punggung, mengatakan, apabila banjir, kedalaman sungai tersebut bisa mencapai 2-3 meter.

Namun, Eni mengatakan, anak-anak setempat tetap memilih bersekolah di desa tetangga karena jaraknya paling dekat dengan rumah.

"Sebenarnya takut tapi anak saya harus sekolah. Kalau warga sini, dari dulu, sekolahnya memang di SDN 3 Lebakwangi," kata Eni.

Eni mengungkapkan, sebenarnya, ada SD lain yang bisa dijangkau tanpa harus menyeberangi sungai. Namun, lokasinya dinilai terlalu jauh.

"Ada SD lain tapi jauh, jalan kaki bisa satu jam. Kalau di SDN 3 Lebakwangi, lebih dekat, tidak sampai setengah jam," ujar Eni.

Baca juga: Instruksi Ganjar ke Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto: Sebar Nomor WA ke Masyarakat!

Baca juga: Warga Lihat Kawanan Diduga Harimau Masuk Perkebunan di Sawangan Banjarnegara, BKSDA Turun Tangan

Sementara itu, Kepala Desa Duren Rasmanto menjelaskan, di dusun yang berbatasan dengan desa tetangga itu dihuni sembilan kepala keluarga (KK).

Pemerintah desa setempat pernah merencanakan pembangunan jembatan yang menghubungkan kedua desa. Namun, karena anggarannya sangat besar, rencana tersebut diurungkan.

"Anggarannya sangat besar, sekitar Rp 2 miliar hingga Rp 3 miliar. Padahal, hanya ada 9 KK, warga kami yang lain bagaimana," kata Rasmanto, Selasa.

Sebagai solusinya, telah dibangun akses jalan di lokasi lain untuk menuju dusun tersebut, melalui kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) tahun 2021.

Namun, warga Dusun Punggung, hingga saat ini, lebih memilih menyeberangi Sungai Mondo untuk beraktivitas. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Video Kurir Harus Seberangi Sungai Saat Antar Paket di Banjarnegara, Begini Kondisinya".

Baca juga: Ajak Pelajar Jauhi Kenakalan Remaja, Kasi Intel Kejari Purbalingga Sambangi SMP Negeri 3 Kalimanah

Baca juga: Cerita Rizki Indra dan Dwi Angga Lulusan SMKN Jateng Yang Sukses Bekerja di Jepang

Baca juga: Pembunuh Mayat dalam Karung di Batang Terungkap, Tetangga yang Emosi saat Tegur Korban

Baca juga: Seorang Jemaah Haji asal Cilacap Wafat di Tanah Suci, Dilarikan ke Rumah Sakit setelah Tawaf Ifadah

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved