Berita Banjarnegara
Warga Lihat Kawanan Diduga Harimau Masuk Perkebunan di Sawangan Banjarnegara, BKSDA Turun Tangan
Dua warga Desa Sawangan, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara, mengaku melihat kawanan harimau masuk perkebunan warga.
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Dua warga Desa Sawangan, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara, mengaku melihat kawanan harimau masuk perkebunan warga.
Untuk memastikan informasi ini, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah (Jateng) memasang kamera jebakan.
Kabar terlihatnya kawanan harimau di perkebunan warga menjadi perbincangan warga lokal dan beredar luas melalui media sosial (medsos) sejak beberapa waktu lalu.
Terkait kabar ini, Kepala BKSDA Jateng Darmanto mengaku telah menurunkan tim ke Desa Sawangan, Kecamatan Punggelan, sejak Senin (23/5/2022).
"Tim BKSDA bersama perangkat desa, polisi, dan TNI menemui orang yang mengaku melihat langsung satwa diduga harimau," kata Darmanto, Jumat (27/5/2022), dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Pemburu Babi Salah Tembak Petani di Banjarnegara Ditangkap, Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara
Baca juga: Petani di Banjarnegara Tertembak saat Mencabut Rumput, Diduga Korban Salah Tembak Pemburu Babi Hutan
Baca juga: Tri Harso Widirahmanto Dilantik sebagai Pj Bupati Banjarnegara, Gubernur Ingatkan Soal Korupsi
Orang pertama mengaku melihat kawanan harimau dua kali saat mencari rumput, yaitu Rabu (18/5/2022), sekitar pukul 12.30 WIB, dan Jumat (20/5/2022), sekitar pukul 16.00 WIB.
Orang tersebut mengaku melihat empat ekor satwa diduga harimau, satu indukan dan tiga ekor anakan, di bawah tegakkan rumpun bambu di area persawahan.
Sedangkan, orang kedua, mengaku sekilas melihat satwa diduga harimau di pinggir jalan saat melintas menggunakan sepeda motor di perkebunan pisang, Sabtu (21/5/2022) malam.
Darmanto mengatakan, tim juga memeriksa lokasi perjumpaan tersebut dan menelusuri lokasi di sekitarnya.
"Tidak jauh dari lokasi, tepatnya di pematang sawah, tim menemukan beberapa satwa yang identik dengan jenis satwa karnivora. Jejak yang ditemukan berukuran 5-7 sentimeter dan 4 sentimeter," jelas Darmanto.
Lokasi tersebut, kata Darmanto, berupa lahan perkebunan masyarakat.
Kawasan hutan terdekat merupakan hutan produksi terbatas dengan jarak sekitar 10 kilometer dari lokasi kejadian.
Dari hasil identifikasi itu, kata Darmanto, jejak tapak kaki yang ditemukan tidak sama dengan keluarga kucing, seperti harimau maupun macan tutul.
Baca juga: Lihat Menara Masjid Sriwedari Mau Ambruk, Pengunjung CFD Solo Panik Berhamburan
Baca juga: Marc Marquez Mundur dari MotoGP 2022, Ingin Fokus Pulihkan Cedera
Baca juga: 245 Calon Jemaah Haji Purbalingga Ikuti Manasik, Berangkat dalam 2 Kloter Mulai 1 Juli 2022
Pada tapak jejak kaki tersebut terlihat adanya rekam jejak kuku.
"Untuk jenis harimau, macan, dan kucing maka jejak tapak kaki yang ditinggalkan tidak memunculkan bentuk kuku. (Ini) karena saat berjalan, kuku masuk dalam kantong kuku," jelas Darmanto.
Sedangkan satwa karnivora lain, seperti anjing hutan, kuku tidak dapat tersimpan.
Dengan begitu, akan terlihat rekam jejak kukunya.
Namun, untuk memastikan jenis satwa yang dilihat warga itu, BKSDA akan memasang camera trap atau kamera jebakan di beberapa lokasi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Geger Kemunculan Harimau di Banjarnegara, Ini Penjelasan BKSDA".