Berita Banyumas

Permintaan Beduk Keniten Banyumas Meningkat, Perajin: Dibanding 2 Tahun Lalu, Kali Ini Sudah Lumayan

Ramadan 2022 membawa berkah bagi pemilik usaha produksi beduk di Desa Keniten, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Editor: rika irawati
KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN
Pekerja rumah produksi beduk di Desa Keniten, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, merampungkan pesanan, beberapa waktu lalu. Ramadan tahun ini, permintaan beduk meningkat seiring pelonggaran kegiatan masyarakat. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Ramadan 2022 membawa berkah bagi pemilik usaha produksi beduk di Desa Keniten, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Berbeda dari dua Ramadan sebelumnya, permintaan beduk tahun ini meningkat seiring pelonggaran aktivitas masyarakat di tengah wabah Covid-19 yang menurun.

Hal ini dibenarkan Taufik Amin, perajib beduk di Desa Keniten.

"Kenaikan permintaan beduk sekarang sekitar 75 persen dibanding saat pengetatan PPKM," kata Taufik kepada wartawan, baru-baru ini.

Baca juga: Alhamdulillah Tahun Ini Mulai Ada Orderan, Usaha Kerajinan Bedug Sempat Mati Suri di Banyumas

Baca juga: Ada Rasa Syukur dari Mak-mak di Purwokerto Banyumas saat Kinder Joy Tak Ada Lagi di Toko Modern

Baca juga: Disperindag Banyumas Jamin Stok Minyak Goreng Aman sampai Lebaran, Setiap Hari Dipasok Lebih

Taufik mengatakan, pada 2020, rumah produksi beduk miliknya sempat berhenti total karena penurunan permintaan akibat pembatasan kegiatan ibadah di masjid.

Permintaan beduk perlahan mulai masuk kembali menjelang Ramadan tahun 2021.

Taufik mengatakan, setiap hari, rata-rata, pihaknya dapat menyelesaikan dua hingga tiga beduk berukuran kecil.

"Tahun 2021, sudah mulai ada pergerakan permintaan dan sekarang, permintaannya sudah lumayan," ujar Taufik.

Taufik mengatakan, pesanan beduk datang dari berbagai daerah, antara lain wilayah Banyumas dan sekitarnya, Brebes, Yogyakarta, hingga Jakarta.

Untuk harga, kata Taufik, pihaknya mematok bervariasi, mulai Rp 2 juta untuk ukuran diameter 40 centimeter, hingga puluhan juta rupiah untuk ukuran diameter lebih dari 1 meter.

Taufik mengatakan, beduk buatannya menggunakan bahan kayu trembesi dan kulit sapi atau kambing.

"Lamanya pengerjaan tergantung dari ukuran beduk. Untuk yang besar, biasanya sekitar dua pekan," kata Taufik. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Geliat Perajin Beduk di Banyumas Kala Ramadhan".

Baca juga: Dishub Purbalingga Cek Kesiapan Bus AKAP Sambut Mudik Lebaran, Periksa bagian Rem hingga Lampu

Baca juga: Selama Ramadan, Tempat Hiburan di Cilacap Wajib Tutup. Live Music di Kafe Hanya Boleh Akustik

Baca juga: Biaya Haji 2022 Naik Rp 4,6 Juta Per Jemaah, Tidak Berlaku bagi Jemaah Tunda yang Sudah Lunas 2020

Baca juga: Tujuh Kios di Pasar Projo Ambarawa Semarang Terbakar, Api Lalap Deretan Kios Selep

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved