Berita Purbalingga

TNI Gabungan Latihan Tempur di Jangtung Kota Purbalingga, Begini Suasananya

Jantung Kota Purbalingga tiba-tiba riuh oleh pasukan TNI gabungan dari berbagai satuan, bersenjata lengkap.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/Dok Humas Pemkab Purbalingga
Situasi latihan tempur kota terintegrasi TNI dari Yonif 406/CK yang dipusatkan di Purbalingga, Sabtu (19/3/2022). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Jantung Kota Purbalingga tiba-tiba riuh oleh pasukan TNI gabungan dari berbagai satuan, bersenjata lengkap.

Mereka datang untuk misi penyelamatan kekosongan pemerintah daerah.

Sempat terjadi pertempuran namun ketegangan berhasil diatasi.

Aksi mereka pun berjalan lancar dan misi berhasil dituntaskan sehingga Purbalingga kota kembali kondusif.

Roket, mortir, artileri, dan persenjataan lain dioperasikan dalam misi tersebut.

Persenjataan lengkap dikerahkan karena musuh adalah kombatan terlatih dengan kemampuan hampir setara dengan kekuatan militer TNI.

Baca juga: Keren! Knalpot Purbalingga Mejeng di MotoGP 2022 Mandalika NTB, Ramaikan Expo UMKM

Baca juga: 39 Warga Desa Darma Purbalingga Diungsikan akibat Longsor

Baca juga: Jual Obat Psikotropika Tanpa Resep Dokter, Pemuda asal Bobotsari Purbalingga Diamankan Polisi

Baca juga: ASN di Purbalingga Wajib Dapat Vaksinasi Covid-19 Booster, Paling Lambat 31 Maret 2022

Hal tersebut merupakan gambaran lapangan situasi latihan tempur kota terintegrasi TNI dari Yonif 406/CK yang dipusatkan di Purbalingga.

Latihan tempur kota terintegrasi tersebut adalah instruksi langsung dari Pangdam IV Diponegoro Mayjend Rudianto.

Danrem Wijaya Kusuma Kolonel Inf Dwi Lagan Safruddin menyatakan, latihan tempur kota terintegrasi tersebut bertujuan mengantisipasi kemungkinan gangguan keamanan yang terjadi di wilayah Kodam IV Diponegoro, yang mencakup Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.

Kemajemukan yang ada di wilayah Jawa Tengah sangat mungkin memicu terjadinya friksi di wilayah tersebut.

"Wilayah Jawa Tengah juga terdiri dari berbagai unsur yang majemuk."

"Gangguan keamanan, semisal radikalisme dan terorisme, mungkin saja terjadi sehingga latihan tempur ini perlu dilakukan," kata Dwi, sebagaimana dalam rilis, Minggu (20/3/2022).

Dia menambahkan, hal yang tidak kalah penting untuk antisipasi gangguan keamanan adalah deteksi dini melalui kegiatan intelijen.

Koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat juga dibutuhkan guna membangun kepedulian keamanan pada masyarakat.

"Lakukan deteksi dini dengan aktivitas intelijen. Koordinasi untuk membangun kepedulian terhadap keamanan," imbuhnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved