Berita Banyumas

Legitnya Durian Bawor Alasmalang Banyumas, Persilangan Durian Lokal dan Montong

Alasmalang memiliki durian maskot yang disebut durian bawor.Bawor pernah viral dan membuat penasaran para pecinta durian.

Penulis: Imah Masitoh | Editor: mamdukh adi priyanto
tribunbanyumas/ima
Udang membudidayakan bibit-bibit durian disekitar rumahnya di Desa Alasmalang, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, Kamis (10/3/2022). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS- Desa Alasmalang, Kemranjen, Banyumas terkenal dengan sebutan pusat durian di kabupaten ini.

Kontur daerah ini merupakan pegunungan yang memiliki tanah subur.

Hampir di setiap rumah warga desa ini memiliki pohon durian.

Setiap musim durian tiba, di sepanjang Jalan Sokawera Kemranjen dipenuhi berbagai macam durian.

Alasmalang memiliki durian maskot yang disebut durian bawor.

Bawor pernah viral dan membuat penasaran para pecinta durian.

Baca juga: Gareng, Warung Bakmi Legendaris dari Banyumas, Suwiran Ayam Kampung Bikin Tambah Gurih!

Tidak hanya itu, durian lokal di Alasmalang juga banyak dicari bila musim durian tiba.

Durian Bawor berasal dari hasil persilangan antara durian lokal berkualitas dengan durian montong.

Sedangkan durian lokal ditanam dari biji duriannya langsung.

"Untuk mendapatkan durian bawor itu dilakukan dengan cara disetek antara durian lokal dengan montong.

Kalau durian lokal dari biji yang ditanam," jelas Udang (40) warga desa Alasmalang pembudidaya durian.

Baca juga: Cara Raih Beasiswa Semesta Jurusan IT, Kuliah Gratis dan Dapat Gaji!

Durian dapat tumbuh dengan baik bila ditanam di daerah yang memiliki tanah subur, gembur, dan tidak mengandung pasir.

Selain itu, durian tidak bisa tumbuh di daerah dengan jenis tanah lempung dan wadas.

Menurut Udang, proses penanaman bibit baik durian lokal maupun montong hampir sama.

Hanya beda pada bagian awal rekayasa penanaman, yakni setek.

Setek merupakan penggabungan yang dilaukan penggabungan tubuh dua tanaman.

Baca juga: Lagi Viral di Banyumas, Mendoan Jumbo Ukuran 30x30 Cm. Baru Dimasak saat Pembeli Datang

Untuk menciptakan durian Bawor dilakukan setek dengan car batang bawah dari tanaman durian lokal, sedangkan batang atas diambil dari batang durian montong.

Bibit durian dapat tumbuh di polybag sampai pada tinggi setengah meter.

Kemudian baru dapat dipindahkan pada area tanah liar dengan jarak penanaman 60 sentimeter.

Saat tinggi antara 1 sampai 2 meter bibit durian dapat diambil dengan cara didongkel untuk dapat dipasarkan atau ditanam di lahan sampai dapat berbuah.

Dirinya memiliki ratusan bibit yang dijual dengan berbagai macam usia.

Untuk bibit yang sudah sempurna dan siap ditanam di tanah dihargai sebesar Rp 100.000 per bibit.

Baca juga: Fakta yang Jarang Diketahui Orang soal Danar X Factor Indonesia Asal Purwokerto Banyumas

Cara menanamnya dengan cara membuat lubang sekiranya pohon bisa berdiri kokoh.

Kemudian pada lubang itu diisi pupuk kandang sampai terisi setengahnya lalu baru ditutup dengan tanah kembali.

Hal ini dilakukan agar tanah tidak padat sehingga bibit tumbuh dengan sempurna.

"Kalau engga gitu nanti madet tanahnya lama tumbuhnya atau bisa mati," ungkap Udang.

Baca juga: Sosok Danar X Factor Indonesia di Mata Keluarga di Purwokerto Banyumas

Dalam perawatan pohon durian dapat menggunakan pupuk kandang ataupun pupuk kimia.

Sementara itu untuk merawat batang dan daunnya dapat disemprot dengan menggunakan cairan khusus untuk membasmi hama.

Hama yang kerap menyerang antara lain kupu-kupu yang membuat daun bintik-bintik sampai mati kering.

Serta ulat pohon yang menyerang pada batang setiap satu bulan sekali.

Pada saat berbuah, saat durian menginjak usia 4 sampai 5 tahun akan dilakukan pengikatan pada buahnya.

Hal ini bertujuan agar buah durian tidak jatuh dan rusak.

Baca juga: Produsen Mino dan Nopia Khas Banyumas Keluhkan Kenaikan Harga Bahan Baku

Untuk memilih buah durian yang baik ada beberapa cara yang bisa dilakukan.

Pertama dengan melihat durinya yang sudah lebar dan memiliki bentuk yang sempurna.

Durian bawor yang sudah tua memiliki duri yang lebih lebar dari pada durian lokal.

Kedua, dengan mencium dari bau buah duriannya.

Durian yang sudah matang memiliki bau yang menyengat saat dicium.

Ketiga, dengan melihat warnanya yang sudah coklat.

Durian yang belum matang memiliki warna yang cenderung berwarna hijau.

Terakhir dengan mendengar bunyi duriannya saat diketok.

"Biasanya kalau durian yang sudah matang bunyinya tok tok tok," ungkap Udang.

Baca juga: Berkat Adib, Penderers Gula Kelapa di Banyumas Terlindungi Jaminan Kecelakaan Kerja

Musim durian akan berlangsung kembali tahun ini pada Mei dan Desember mendatang.

Saat musim panen tahun lalu Udang pernah mengalami gagal panen dikarenakan curah hujan yang tinggi dan kondisi angin yang sering terjadi berhari-hari.

Hal ini berakibat pada buah jatuh belum pada waktunya dan buah memiliki rasa tidak manis dan cenderung hambar.

Saat ini Udang memiliki pohon durian sebanyak 60 pohon yang ditanamnya.

Setiap pohonnya dapat berbuah dari 50 hingga 100 biji setiap musimnya dengan berat perduriannya mencapai 3 kilogram.

Dirinya menjual durian matangnya seharga Rp 50.000 dan yang mentah seharga Rp 40.000 perkilogramnya.

Dalam satu musim dapat meraup omset 15 hingga 20 juta rupiah.

Pembelinya berasal dari luar kota Banyumas seperti Kebumen, Wonosobo, Bogor, Semarang, sampai Jakarta.(*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved