Berita Jateng
Aliansi Mahasiswa Jateng Beberkan Kajian dan Studi Lapangan Alasan Tunda Pemilu
landasan tolak pemilu adalah ekonomi belum stabil dan masih banyak persoalan rakyat yang belum tuntas.Serta utang luar negeri yang masih banyak.
Maulana membeberkan, pemilu mendatang adalah pemilunya anak muda.
60 persen pemilih adalah milenial dan Generasi Z.
Maka di tangan mahasiswa lah warna Indonesia ditentukan.
"Oleh sebab itu, momentum pemilu adalah tanggung jawab yang harus diemban bersama.
Dengan itu kami harus membuktikan bahwa di tangan anak-anak muda Indonesia ke depan akan lebih baik," tegasnya.
Baca juga: Harga Elpiji Nonsubsidi Naik, Ganjar: Hati-hati Konsumen Migrasi ke LPG 3 Kg
Selain melakukan diskusi berkenaan dengan tolak pemilu, AMJ juga melakukan deklarasi dukungan kepada Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar menjadi calon presiden.
Maulana menilai sosok Muhaimin Iskandar merupakan representatif pemimpin yang ideal untuk memimpin Indonesia.
"Cak Imin paham betul persoalan masyarakat khususnya dari menengah ke bawah.
Hal tersebut terlihat dari rekam jejak, pengalaman, dan kiprah Cak Imin yang benar-benar meniti karir dari mahasiswa sampai sekarang," tutur Maulana.
Baca juga: Sidang Kasus Korupsi Bupati Nonaktif Banjarnegara: Kisah Sopir yang Ditunjuk Jadi Direktur
Menurut AMJ, Cak Imin adalah representasi aktivis mahasiswa, yang memahami nilai dasar perjuangan mahasiswa.
"Watak beliau yang pluralis, humanis dan egaliter tidak bisa dipisahkan dari proses penempaan yang panjang, dimulai sejak beliau menjadi aktivis kampus dan pergaulannya dengan almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur)," jelasnya.
Dengan beberapa capaian itulah menjadi pertimbangan mahasiswa Jawa Tengah dari berbagai kampus memberikan mandat kepada Cak Imin untuk menjadi next president Indonesia ke depan.
"Selain itu kami juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda di Jawa Tengah untuk mendukung perjuangan politik Cak Imin," tegasnya.(*)
Baca juga: Pengentasan Kemiskinan di Jateng, Pemerintah Gandeng Komite Ekonomi Kreatif, Seperti Apa?