Berita Kebumen

Kumpulkan Pendamping PKH di Kebumen, Bupati Tanya Soal Isu Pungli Penyaluran Sembako

Karena saya mendengar banyak laporan dalam penyaluran sembako itu ada yang tidak beres.

ist
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menggelar rapat koordinasi dengan para Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) se Kabupaten Kebumen di Pendopo Kabumian, Kamis (17/2/2022). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto menggelar rapat koordinasi dengan para Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) se-Kabupaten Kebumen di Pendopo Kabumian, Kamis (17/2/2022).

Rakor tersebut sekaligus untuk mengklarifikasi soal banyaknya laporan terkait ketidakberesan penyaluran bantuan sembako melalui e-Warung yang melibatkan berbagai pihak.

"Karena saya mendengar banyak laporan dalam penyaluran sembako itu ada yang tidak beres.

Saya ambil dua kecamatan dulu.

Di Kecamatan Petanahan, untuk bisa jadi e-Warung apakah benar dimintai uang Rp 10 juta.

Itu yang minta siapa?

Mengalirnya ke siapa saja?" tanya bupati.

Baca juga: Kecelakaan Bus Vs Truk di Jalan Lingkar Selatan Kebumen, Sopir Sempat Terjepit

Baca juga: Prosesi Palereman Pusaka Hari Jadi ke-541 Banyumas di Pendopo Si Panji Purwokerto

Baca juga: Agus Pratiknyo Yakin Penindakan Truk ODOL Tak Akan Berhasil Jika Pemerintah Tak Lakukan Ini

Rakor tersebut mendadak tegang ketika bupati melanjutkan pertanyaan bahwa di Kecamatan Alian ada isu pungli di e-Warung sebesar Rp 500 rupiah atau lebih.

Itu diambil keuntungannya dari tiap keluarga penerima manfaat (KPM) atau masyarakat penerima bantuan sosial sembako.

Seorang Pendamping PKH dari Petanahan menuturkan, tidak punya kewenangan untuk mengawasi atau mendampingi program bantuan sembako Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) yang disalurkan melalui e-Warung.

Pendamping PKH mengawasi pemberian uang tunai yang sudah ditransfer melalui rekening penerima untuk sejumlah kategori.

Namun demikian, Bupati Arif tak menyoal terkait prosedur.

Ia menginginkan kejujuran pendamping PKH jika mengetahui ada praktik curang di lapangan.

"Saya tidak tanya prosedur.

Saya hanya tanya kalian yang di lapangan tahu atau tidak adanya informasi itu," tegasnya.

Baca juga: 18 Video Peserta Lomba Dagelan Banyumasan PGRI Mulai Dinilai, Juri: Pesan Moral Jadi Poin Penting

Baca juga: Kasus Aktif Covid di Purbalingga Melonjak Jadi 316 Kasus, Terbanyak di Kecamatan Kalimanah

Baca juga: Kena Tilang Elektronik di Banjarnegara? Ini Nomor Whatsapp yang Bisa Dihubungi untuk Konfirmasi

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved