Berita Pembunuhan
4 Pemuda Habisi Nyawa Mantan Kapolsek Karena Masalah Sepele: Tidak Terima Disalip saat di Jalan
Situasi semakin panas sehingga pelaku menikam Kamaruddin tepat di dada kanan.Korban sempat dilarikan ke puskesmas, namun tidak terselamatkan.
TRIBUNBANYUMAS.COM, SOPPENG- Mantan Kapolsek di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, Kompol (Purn) Kamarudin tewas di tangan 4 pemuda.
Para pelaku menghabisi nyawa pensiunan polisi tersebut karena masalah sepele.
Para pelaku tidak terima disalip oleh anak korban saat di jalan.
Kronologi kejadian, bermula saat anak Kompol (Purn) Kamarudin berboncengan dengan teman perempuannya pada Rabu (9/2/2022) sore.
Anak korban menyalip para pelaku.
Pelaku yang tak terima langsung mengejar anak korban hingga ke kediamannya di Desa Abbanuange, Kecamatan Lilirilau.
Baca juga: Pelajar dan Pemuda Banjarnegara Akui Pemeran Video Mesum Gay, Hasil Rekaman Dijual untuk Beli Motor
Baca juga: BREAKING NEWS: Densus 88 Antiteror Tangkap 4 Terduga Teroris di Tiga Wilayah di Jawa Tengah
Baca juga: Buat Order Fiktif, Dua Pegawai Perusahaan Pemasaran Oli di Banyumas Dipolisikan
Kemudian anak korban dengan para pelaku terlibat cekcok.
Mendengar keributan, Kamarudin pun keluar untuk membela anaknya.
Situasi semakin panas sehingga pelaku menikam Kamaruddin tepat di dada kanan.
Korban sempat dilarikan ke puskesmas, namun tidak terselamatkan karena luka yang ia derita.
Polisi menyebutkan, peristiwa penikaman itu murni akibat peristiwa insidentil.
Kapolres Soppeng, AKBP Santiaji Kartasasmita mengatakan, para pelaku dan korban sebelumnya tidak saling mengenal.
"Kami cari informasi, ada dimungkinkan sebagian besar masyarakat mengenali korban, karena mantan kapolsek.
Tapi setelah kami konfrontir, pelaku tidak mengenal korban.
Anak korban juga tidak saling mengenal," kata kapolres dilansir dari Tribunnews, Senin (14/2/2022).
Baca juga: Seni Tari Ndolalak, Budaya Purworejo Yang Pernah Jadi Kontroversi Karena Dianggap Erotis
Baca juga: Oknum Pimpinan Ponpes Tak Kuat Tahan Birahi saat Pijat Santriwati, Tindakannya Tak Patut Ditiru
Baca juga: Puskopti Sebut Ribuan Perajin Tahu Tempe di Jateng Bangkrut: Bisa Ada Mogok Besar-besaran