Berita Jateng
Puskopti Sebut Ribuan Perajin Tahu Tempe di Jateng Bangkrut: Bisa Ada Mogok Besar-besaran
Sutrisno Supriantoro menyebut, sebanyak 20 persen pengusaha tempe dan tahu di Jawa Tengah (Jateng) gulung tikar.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: mamdukh adi priyanto
TRIBUNBANYUMAS.COM,SEMARANG - Ketua Pusat Koperasi Produsen Tahu-Tempe (Puskopti) Jateng, Sutrisno Supriantoro menyebut, sebanyak 20 persen pengusaha tempe dan tahu di Jawa Tengah (Jateng) gulung tikar.
Mereka gulung tikar lantaran naiknya harga kedelai yang mencapai di angka lebih dari Rp11 ribu.
"Ada 20 persen anggota kami gulung tikar.
Terutama yang produksi di bawah 50 kilogram perhari," terangnya saat dihubungi Tribunjateng.com, Sabtu (12/2/2022).
Baca juga: Harap-harap Cemas PSIS Semarang Jelang Duel Kontra Persib Bandung
Baca juga: Olah Limbah Makanan Jadi Eco Enzyme Yang Kaya Manfaat
Ia melanjutkan, anggotanya saat ini ada 10.000 anggota.
Mereka kini sangat resah dengan harga kedelai yang tinggi.
"Mereka pilih tak berproduksi karena harga tak cucok (secara hitungan tak masuk) dengan biaya modal," katanya.
Kemudian para perajin tahu tempe yang masih tetap bertahan harus terus memutar otak agar usahanya tetap berjalan.
Berbagai langkah telah mereka lakukan seperti memperkecil ukuran tahu tempe.
"Iya terpaksa memperkecil ukuran tapi tetap saja itu bikin sulit bagi para pengusaha," jelasnya.
Baca juga: Air Sungai di Semarang Ini Berwarna Biru dan Cokelat Pekat, Diduga Tercemar
Baca juga: Tekad 2 Pemain Muda PSIS Semarang Setelah Debut di Liga 1
Pihaknya telah berkoordinasi dengan Gabungan Koperasi Perajin Tahu Tempe Indonesia (Gapokti), Importir, dan Kemendag.
Mereka meminta adanya jaminan tiga bulan agar kedelai stoknya terjaga terus.
Mulai dari Maret, April, dan Mei.
Kemudian harga maksimal Rp10.500 perkilogram.