Berita Purbalingga

Dukung Penanganan Stunting dan KB di Purbalingga, BKKBN Kucurkan Dana Rp 11 Miliar

BKKBN memberikan dukungan anggaran Rp 11 miliar kepada Pemkab Purbalingga, dalam rangka percepatan penurunan stunting dan KB.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/Dok Humas Pemkab Purbalingga
Tim monitoring Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional RI (BKKBN RI) terkait penanganan stunting (anak gagal tumbuh) dan program keluarga berencana (KB) diterima Pemkab Purbalingga, di Ruang Pringgitan, Pendopo Dipokusumo, Sabtu (5/2/2022). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional RI (BKKBN RI) melakukan monitoring penanganan stunting dan program keluarga berencana (KB) Kabupaten Purbalingga, Sabtu (5/2/2022).

Kepala BKKBN RI Dr dr Hasto Wardoyo menyampaikan, BKKBN mendapat mandat baru yakni membantu menurunkan stunting.

Oleh karena itu, pihaknya akan memberikan dukungan anggaran Rp 11 miliar kepada Pemkab Purbalingga, dalam rangka percepatan penurunan stunting dan KB.

"Jadi, terdiri dari BOKB (Bantuan Operasional KB) sebesar Rp 9,2 miliar, ditambah DAK (Dana Alokasi Khusus) Fisik sebesar Rp 1,8 miliar. Sehingga, total Rp 11 miliar," kata dr Hasto saat diterima Pemkab Purbalinggga di Ruang Pringgitan Pendopo Dipokusumo, Sabtu.

Baca juga: Terlibat Perkelahian saat Pertandingan Tarkam, 2 Warga Purbalingga Dituntut Penjara 3 Bulan

Baca juga: Dinkominfo Latih Pengelola Sistem Informasi Desa di Purbalingga

Baca juga: Purbalingga Bentuk Tim Agar Penderes Nira Dilindungi BPJS

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid, Bupati Purbalingga Minta Warga Aktifkan Lagi Jaga Tangga

Anggaran tersebut dialokasikan melalui dinas yang membidangi KB, yakni Dinas Sosial Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsosdalduk KBPPPA).

Dalam membantu penurunan stunting, anggaran tersebut bisa digunakan untuk jambanisasi, bedah rumah, atau pembangunan saluran air bersih rumah tangga.

Hasto menuturkan, progres penurunan angka stunting di Purbalingga dinilai cukup baik, yakni 16,8 persen.

Angka tersebut sudah mendekati target nasional tahun 2024, yakni 14 persen.

Untuk membantu penurunan angka stunting ini, BKKBN RI membentuk Tenaga Pendamping Keluarga (TPK) di tiap daerah.

"Di Purbalingga, TPK ada 769 Tim, masing-masing tim terdiri 3 orang."

"Mereka akan bertugas pencegahan dini terhadap keluarga yang berpotensi melahirkan anak stunting," katanya.

Ia memperkirakan, jumlah penduduk Purbalingga yang mencapai 1 juta jiwa, ada 7.000 orang menikah per tahun dan terjadi 5.000 kelahiran pertama.

Menurutnya, TPK akan bertugas mendampingi mereka yang akan menikah, hamil/akan melahirkan.

"Semua yang mau nikah, 3 bulan sebelumnya, harus melakukan pemeriksaan berupa tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas, dan Hb."

"Kalau tidak memenuhi syarat bukan dilarang nikah, tetap dinikahkan tapi sebelum hamil, ada perlakuan khusus dengan stabilkan Hb supaya tidak melahirkan bayi stunting," katanya.

Terkait KB, Purbalingga juga menunjukan capaian positif, khususnya penggunaan alat kontrasepsi pasangan usia subur (PUS) yang mencapai 64,6 persen.

Sedangkan pengguna alat kontrasepsi jangka panjang, sudah 31,9 persen.

"Tidak hanya yang melakukan KB jenis MOP, kali ini yang akan melakukan KB jenis MOW juga akan kami berikan uang saku Rp 300 ribu."

"Jadi, inilah spirit kita agar stunting turun, AKI/AKB turun dan akseptor KB baik," katanya.

Baca juga: Rayakan Ulang Tahun Emas Basarnas, Kantor SAR Cilacap Tanam 200 Pohon Mangrove

Baca juga: Tarif Reduksi Kereta Api Jarak Jauh Kembali Hadir, Ini Profesi yang Bisa Dapatkan Diskon 20-50%

Baca juga: 103 Rumah di Capar Tegal Terendam Banjir Semalaman, Warga Minta Ada Normalisasi Sungai Tahun Ini

Sementara itu, Wakil Bupati Purbalingga H Sudono menyampaikan terima kasih atas dukungan BKKBN RI dalam rangka penurunan stunting dan peningkatan pelayanan KB.

"Inilah yang memang kami tunggu-tunggu, jadi pemerintah pusat tidak hanya memberikan instruksi-instruksi tapi juga membantu dalam hal dukungan anggaran," katanya.

Disamping itu, Wabup Sudono juga menyampaikan aspirasi para penyuluh KB di Purbalingga mengenai kebutuhan kendaraan operasional, minimal sepeda motor yang memadai.

Khususnya, untuk petugas yang bertugas di wilayah utara dengan medan yang bergunung-gunung.

Wabup Sudono berharap, anggaran yang diberikan BKKBN benar-benar bisa dimanfaatkan secara baik dan berdampak pada penurunan angka stunting.

"Harapan kita, angka stunting Kabupaten Purbalingga bisa turun sampai 12 persen," imbuhnya. (Tribunbanyumas/jti)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved