Berita Purbalingga
Antisipasi Lonjakan Kasus Covid, Bupati Purbalingga Minta Warga Aktifkan Lagi Jaga Tangga
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi meminta warga tak khawatir berlebihan menyikapi lonjakan kasus Covid-19.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi meminta warga tak khawatir berlebihan menyikapi lonjakan kasus Covid-19. Dia pun meminta warga kembali mengaktifikan Jaga Tangga yang kini mulai kendur.
Hal tersebut disampaikan Tiwi, sapaan bupati Purbalingga, saat memimpin rapat koordinasi Forkopimda terkait penanggulangan ledakan Covid-19, di Graha Adiguna komplek Pendapa Dipokusumo Purbalingga, Rabu (2/2/2022).
Tiwi mengatakan, per Rabu, kasus Covid-19 di Purbalingga tercatat 36 orang. Dari jumlah tersebut, sembilan orang dirawat di rumah sakit dan 27 orang menjalani isolasi mandiri.
"Dalam beberapa hari terakhir, ada peningkatan jumlah kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Purbalingga. Ini perlu diwaspadai tapi juga jangan khawatir secara berlebih," katanya dalam rilis, Rabu.
Baca juga: Permudah Pemantauan, Pemkab Purbalingga Bakal Pasang Stiker di Rumah Warga Pelaksana Isolasi Mandiri
Baca juga: Pendaki Temukan Bongkahan Es di Puncak Gunung Slamet Purbalingga, Petugas: Terjadi Cuaca Ekstrem
Baca juga: Dua Rumah Warga Desa Kedarpan Purbalingga Terbakar, Begini Keterangan Saksi Saat Kejadian
Baca juga: Satpol PP Purbalingga Gencarkan Lagi Patroli Malam, Bubarkan Kerumunan untuk Cegah Omicron
Tiwi meminta masyarakat terus menerapkan protokol kesehatan agar penyebaran Covid-19 tidak semakin meluas.
Sistem Jaga Tangga yang dianggap mulai mengendur juga diterapkan kembali sehingga kepedulian warga terhadap Covid-19 meningkat lagi.
"Kemarin, Senin, saya rapat dengan gubernur, (dan diminta) supaya Jaga Tangga digalakkan lagi. Saya melihat, seiring melandainya Covid kemarin, Jaga Tangga juga ikut kendur," imbuhnya.
Bupati juga meminta kesiapan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) dalam menghadapi lonjakan kasus aktif Covid-19.
Terutama, kesiapan dari segi obat, ketersediaan ruang isolasi, vitamin, hingga tenaga kesehatan (nakes) sebagai ujung tombak penanganan Covid-19.
"Oksigen juga harus dipastikan cukup sehingga kita siap menghadapi situasi yang terburuk sekalipun," imbuhnya.
Sementara, terkait kegiatan sosial, Tiwi meminta Satgas Covid-19 tingkat kecamatan memperketat dalam mengeluarkan izin.
Dia meminta agar peserta kegiatan dibatasi, tidak lebih dari 40 orang.
"Saya tekankan, tidak melarang tapi mengizinkan dengan pembatasan-pembatasan," terangnya.
Sektor ekonomi dan wisata juga tak luput dari perhatian bupati.
Pegiat wisata harus mematuhi dan menerapkan aturan seperti penerapan aplikasi Pedulilindungi serta memastikan prokes berjalan baik.
