Berita Kendal
Santri di Kendal Terampil Ubah Kotoran Kambing jadi Kompos, Bagian Menjaga Lingkungan
Yayasan Pendidikan Amana Sabilurrasyad Kendal mulai mengembangkan metode pengajaran baru berbasis lingkungan kepada para santri.
Penulis: Saiful Masum | Editor: rika irawati
Kata Rusmadi, permasalahan lingkungan ini harus diantisipasi dengan cara teknis dan nonteknis.
Pihaknya akan membantu para santri pondok agar bisa menjadi agen pecinta lingkungan.
Melalui pengembangan teknik ecobrick, pengolahan, dan pemanfaatan limbah plastik, pembuatan program eco-enzim, dan pengembangan sabun ramah lingkungan.
"Kami menyambut baik inisiatif dari pesantren. Kami yakini, mengubah lingkungan tidak dengan persoalan teknis saja namun juga moral dan karakter."
"Ini baru pertama kali yang mengintegrasikan pendidikan di dalam pesantren dengan lingkungan," tuturnya.
Baca juga: Ambulans PMI Solo Tabrakan dengan Mobil di Manahan, Pasien Terpaksa Dievakuasi Pakai Truk Polisi
Baca juga: Tak Dengarkan Klakson Kereta, Warga Somagede Banyumas Tewas Tertabrak KA Bangunkarta
Baca juga: Suasana Nobar Final Piala AFF 2020 di Rumah Pratama Arhan, Ibu Ikut Nonton meski Terbaring Sakit
Baca juga: Kasus Omicron Tembus 136, Kemenkes Imbau Warga Tak Kunjungi Turki dan Arab Saudi. Ini Alasannya
Selain beberapa program penanganan sampah, pihaknya juga akan membantu pesantren dalam menata green pesantren.
Mulai dari penyusunan parameternya hingga eksekusi lapangan untuk menghasilkan output yang maksimal.
Dosen Biologi UIN Walisongo dr Lianah menambahkan, pada tahap awal, santri akan mengikuti pelatihan secara teori dan praktik di bidang pengolahan sampah.
Dengan harapan, tidak ada lagi sampah di dalam yayasan yang tidak terolah.
"Limbah sampah bisa diolah menjadi produk bernilai ekonomi. Ini bisa digunakan untuk menyejahterakan pondok dan masyarakat sekitar," tuturnya. (*)