Berita Banjarnegara Hari Ini
Modal Tanam Cabai, Petani Asal Pucungbedug Banjarnegara Ini Andalkan KUR, Berikut Keuntungannya
Beruntung Daryanto bisa mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia (BRI). Masalah modal akhirnya teratasi.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Usaha di bidang pertanian ternyata butuh modal cukup besar.
Tidak terkecuali usaha pertanian cabai.
Ini pula yang dirasakan Daryanto, petani dari Desa Pucungbedug, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara.
Di desanya, banyak petani yang menanam cabai sebagai komoditas andalan.
Baca juga: Gorengan Sangat Disukai, Begini Tips Dokter RSI Banjarnegara agar Kesehatan Jantung Tetap Terjaga
Baca juga: Harga Minyak Goreng Sawit Naik, Warga di Pucungbedug Banjarnegara Gunakan Alternatif Minyak Kelapa
Baca juga: Belum Punya Dokumen Pendudukan, Warga Binaan Lapas Hingga ODGJ di Banjarnegara Tetap Bisa Divaksin
Baca juga: ODGJ Juga Disuntik Vaksin Loh, Contoh di Pamardi Raharjo Banjarnegara, Ini Cara Memperlakukannya
Sebagian lain menanam singkong, palawija, dan kacang-kacangan karena lahan tak diairi irigasi.
Daryanto memilih menanam cabai karena potensi keuntungan yang didapat cukup menggiurkan.
Terlebih saat harga cabai mahal, petani bisa untung berlipat.
Tetapi keuntungan yang diperoleh sebanding dengan risiko yang dihadapi petani.
Modal untuk menanam cabai, menurut Daryanto, cukup besar.
Sekali harga jatuh, petani bisa terpuruk hingga tak mampu menutup modal.
Sayang untuk memulai usaha menanam cabai, Daryanto tak punya modal cukup.
Beruntung ia bisa mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Masalah modal akhirnya teratasi.
"Untuk menanam cabai butuh modal cukup."
"Saya pinjam KUR yang bunganya ringan," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (21/12/2021).
Dengan modal yang cukup, keinginannya menanam cabai akhirnya terpenuhi.
Daryanto memanfaatkan betul pinjaman itu untuk mengembangkan usahanya.
Modal itu juga dipakai untuk perawatan, termasuk untuk membeli pupuk dan pestisida.
Daryanto tentu sudah menghitung matang usahanya.
Karena itu, dia meminjam uang dengan besaran sesuai kemampuannya.
Dia bersyukur selama menanam cabai, ia memeroleh untung.
Meski risiko bangkrut juga selalu mengintai jika harga cabai anjlok saat panen.
Dia berkata, selalu bisa melunasi pinjamannya di perbankan dari hasil keuntungannya.
Daryanto bahkan bisa menutup utangnya lebih awal melalui rejeki yang diterimanya.
Ia berencana mengajukan kembali KUR untuk usaha pertanian di musim tanam berikutnya.
Proses untuk mengajukan KUR pun menurutnya cukup mudah.
"Rencana mau mengajukan lagi," katanya. (*)
Baca juga: Bobotsari Purbalingga Akan Dikembangkan sebagai Kawasan Perkotaan, Ada Empat Tema yang Diterapkan
Baca juga: Bupati Purbalingga Resmikan Lumbung Pangan di Karangjambe, Petani Tak Kesulitan Lagi Giling Gabah
Baca juga: Buruan Daftar! PMI Tegal Buka Layanan Vaksinasi Covid Pukul 15.00-20.00 WIB, Ini Syaratnya
Baca juga: Wali Kota Tegal Izinkan Warga Rayakan Natal dan Tahun Baru secara Meriah, Asal . . .