Berita Banjarnegara
Harga Minyak Goreng Sawit Naik, Warga di Pucungbedug Banjarnegara Gunakan Alternatif Minyak Kelapa
Harga minyak goreng dari sawit terus meroket. Kondisi ini pun membuat ibu rumah tangga hingga pelaku usaha kecil pengguna minyak goreng menjerit.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Harga minyak goreng dari sawit terus meroket. Kondisi ini pun membuat ibu rumah tangga hingga pelaku usaha kecil pengguna minyak goreng menjerit.
Di tingkat eceran, harga minyak goreng sawit mencapai sekitar Rp 20 ribu per liter.
Kenaikan harga minyak goreng kemasan ini terjadi, antara lain dipicu naiknya harga minyak kelapa sawit mentah (Crude palm oil) dunia.
Di kalangan warga pedesaan, kenaikan harga minyak sawit ini membuat mereka melakukan kilas balik.
Menurut mereka, ada alternatif pengganti minyak goreng sawit untuk memasak, yakni minyak nabati.
Seperti namanya, minyak nabati ini dibuat dari hasil pertanian, yakni kelapa atau kacang.
Bahkan, beberapa warga di Desa Pucungbedug, Kecamatan Purwanegara, Banjarnegara, masih menggunakan minyak kelapa atau minyak klentik untuk memasak, satu di antaranya Cartini.
Baca juga: ODGJ Juga Disuntik Vaksin Loh, Contoh di Pamardi Raharjo Banjarnegara, Ini Cara Memperlakukannya
Baca juga: Modal Habis Karena Kecelakaan, Pedagang Nasi Goreng Banjarnegara Ini Bangkit Lagi, Bekalnya KUR BRI
Baca juga: Vaksinasi di Banjarnegara Terus Dituntaskan, Antusias Warga Masih Tinggi
Baca juga: Apes! Saat Harga Tinggi, Cabai di Kebun Warga Kutawuluh Banjarnegara Malah Raib Dipanen Maling
Menurut Cartini, dia membeli minyak kelapa dari warung di daerahnya.
"Dulu, saya (memang) buat sendiri minyak klentik untuk menggoreng, saat minyak sawit belum banyak di pasaran," katanya, Jumat (17/12/2021).
Namun, saat minyak sawit mulai beredar di pasaran, dia mulai menggunakan minyak kelapa untuk menggoreng.
Cartini mengatakan, selain minyak kelapa, warga pedesaan juga menggunakan minyak nabati dari kacang.
Warga membuat minyak-minyak tersebut secara mandiri dan tradisional, untuk kebutuhan memasak. Ada pula yang membuat lebih untuk dijual kepada warga lain.
Karena diproduksi sendiri, ibu rumah tangga, saat itu, tidak pernah bermasalah dengan harga minyak di pasaran.
Sumber bahan baku minyak, semisal kelapa pun masih melimpah.
Cara membuat minyak klentik pun cukup sederhana. Kelapa yang sudah dikupas kulitnya diparut lalu dikukus.