Berita Banjarnegara Hari Ini
Pagentan Banjarnegara Sedang Berduka, Empat Orang Tewas Tertimpa Longsor, Begini Cerita Pak Kades
Dua rumah yang sempat berdiri kokoh di lahan itu, kini nyaris tak berbekas karena tertelan longsor.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Longsor tebing yang menimpa dua rumah hingga menewaskan 4 warga di Desa Pagentan, Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara masih menyisakan duka mendalam bagi warga, khususnya keluarga.
Empat warga, satu di antaranya bidan desa ditemukan meninggal tertimbun longsor.
Sabtu (20/11/2021) pagi, ratusan relawan masih memadati lokasi kejadian.
Seluruh korban telah dievakuasi.
Baca juga: Pakaian Ganjar Basah Kuyup, Pimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana di Banjarnegara
Baca juga: Empat Orang Meninggal Dunia Tertimpa Longsor, Kejadian Jumat Malam di Pagentan Banjarnegara
Baca juga: Ganjar Sebut Banjarnegara Jadi Perhatian Nasional Saat Musim Penghujan, Karena Kondisi Ini
Baca juga: Lurah Parakancanggah Banjarnegara Bikin Gerakan PSN Massal, Cegah Chikungunya Tanpa Fogging
Namun sisa longsoran masih menyisakan pekerjaan untuk dibersihkan.
Melihat sisa-sisa dampak longsor, tampak kengerian kejadian di malam kelam itu.
Dua rumah yang sempat berdiri kokoh di lahan itu, kini nyaris tak berbekas karena tertelan longsor.
Hanya tampak sisa puing-puing bangunan yang hancur di antara timbunan tanah.
Juga beberapa perabotan rumah yang berserakan berlumur tanah.
Keceriaan bocah di dalam rumah itu sirna, berubah nestapa.
Dua anak, Fino dan Bunga ditemukan tak bernyawa.
Ibu Bunga, Partini (38), juga meninggal dalam insiden itu.
Padahal, mereka baru ditinggal kepala keluarga, Budiman yang meninggal sekira setahun belakangan.
"Korban anak-anak ditemukan ngumpul di ruang televisi."
"Kalau Bu Partini di kamar," kata Abdul Kohar, Kades Pagentan itu kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (20/11/2021).
Kohar ikut langsung mengevakuasi para korban.
Ia menyaksikan detik-detik para korban ditemukan.
Proses evakuasi berlangsung cukup lama.
Volume timbunan cukup tebal, lebih tinggi dari tinggi badannya.

Sembari menunggu alat berat datang, warga dan relawan menyingkirkan timbunan longsor secara manual, menggunakan alat seadanya.
Dua rumah sudah rata dengan tanah yang menggunung.
Ini menyulitkan relawan untuk mencari korban yang belum diketahui posisi keberadaannya.
Tapi Kohar tahu persis dimana ruang-ruang di dalam rumah yang dimungkinkan keluarga itu berada.
Ia biasa berkunjung ke rumah itu saat Budiman, sang kepala keluarga yang juga perangkat desa masih hidup dulu.
Karenanya, ia langsung mencari di titik yang menimbun ruang tamu dan kamar.
Hingga satu persatu korban ditemukan.
Sayang nyawa mereka sudah tak terselamatkan.
Alfino (11) dan Bunga (13), ditemukan meninggal.
Jasad mereka ditemukan berkumpul di ruang tamu.
Sementara Partini (38), ibu Bunga, ditemukan meninggal di kamar belakang, terpisah dengan anak dan keponakannya, Alfino.
"Ditemukannya masih berselimut."
"Berarti mungkin sudah tidur saat kejadian," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (20/11/2021).
Di rumah sebelah yang ikut tertimbun, dihuni seorang Bidan Desa asal Kecamatan Purwanegara, Andriyani.
Ia menyewa rumah itu untuk menjalankan praktik sebagai Bidan Desa.
Nahas, tenaga medis itu ditemukan meninggal tertimbun tanah dan puing.
Tapi keajaiban datang pada Putri Olivia (7), keponakan Partini yang ikut mendiami rumah itu.
Sempat tertimbun sejam lebih, anak itu ditemukan masih bernapas.
Ia dilarikan ke Puskesmas dan selamat.
Tapi Putri harus kehilangan saudara kandungnya, Alfino yang meninggal dalam insiden itu.
Putri dan Alfino ternyata adalah yatim piatu.
Mereka diasuh oleh Partini, budhenya yang kini sudah tiada. (*)
Baca juga: Ambil Motor di Kantor Satlantas Polres Karanganyar, Pelanggar Hancurkan Knalpot Brong Gunakan Palu
Baca juga: Pengelola Wisata Kebumen Tanggapi Kebijakan PPKM Level 3, Adman: Tidak Ditutup Saja Sudah Sepi
Baca juga: Bupati Cilacap Larang Warga Gelar Pesta selama Libur Natal dan Tahun Baru
Baca juga: Jelang Pilkades Serentak, Polresta Banyumas Mulai Awasi Pergerakan Para Botoh