Berita Jawa Tengah

Wao Keren! Nilai Investasi CJIBF 2021 Capai Rp 39 Triliun, Ini Sektor Paling Potensial

Dari ajang CJIBF tercatat, ada 12 pemodal yang berencana menanamkan modal di kawasan-kawasan industri tersebut.

Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: deni setiawan
PEMPROV JATENG
Kepala DPMPTSP Jateng, Ratna Kawuri. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Ajang Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2021, mencatatkan nilai kepeminatan investasi sebesar Rp 39 triliun.

Capaian itu lebih besar dari event serupa tahun lalu, yang membukukan kepeminatan senilai Rp 22 triliun.

Baca juga: Ganjar Minta Pemda Prioritaskan Tempat Pengungsian, Hadapi Banjir Rob di Pekalongan

Baca juga: BNPT Gagas Konsep KKTN di Jawa Tengah, Gubernur Ganjar: Pasti Kami Dukung

Baca juga: Temuan Awal Polda Jateng, Sambaran Petir Diduga Menjadi Pemicu Kebakaran di Kilang Pertamina Cilacap

Baca juga: Waspadai La Nina, BPBD Jateng Ingatkan 12 Kabupaten/Kota yang Masuk Risiko Tinggi Bencan

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Ratna Kawuri mengatakan, pada ajang 10-11 November 2021 itu, tercatat ada 44 Letter of Intent (LoI).

Hal itu menunjukan geliat perekonomian dan kepercayaan investor pada Jawa Tengah yang menguat.

Dari rencana nilai investasi yang dibukukan pada CJIBF 2021 sebesar Rp 39 triliun, terdiri dari Rp 9,84 triliun dan 2,04 miliar dolar atau setara Rp 29,16 triliun.

"Ini kan suatu yang luar biasa ya, makannya ini justru ini menjadi tantangan dan blessing agar kepeminatan ini netes (menetas)," kata Ratna, dalam jumpa pers di Aula DPMPTSP Jateng, Senin (15/11/2021).

Ratna mengatakan, negara asal investor di antaranya dari Singapura, Jepang, India, Tiongkok, Australia dan pemodal dari dalam negeri.

Mereka meminati investasi dari bidang energi, manufaktur, jasa, pariwisata, properti, dan infrastruktur.

Sementara, lokasi di Jawa Tengah yang banyak diminati calon investor adalah Kota Semarang, Kabupaten Jepara, Pemalang, Kendal, dan Brebes.

Adapula Kawasan Industri Terpadu Batang, Kawasan Industri Wijayakusuma, Jatengland Industrial Park Sayung, dan Kawasan Industri Aviarna.

Dari ajang CJIBF tercatat, ada 12 pemodal yang berencana menanamkan modal di kawasan-kawasan industri tersebut.

Ratna menyebut, akan mengawal kepeminatan investasi itu agar dapat direalisasikan.

Seperti membentuk satuan tugas (satgas) investasi, yang bertugas untuk melakukan pendampingan, memberikan akses informasi, dan mendampingi calon investor melakukan survei ke kawasan industri.

Ia menyebutkan, sejak 2017 realisasi kepeminatan dari ajang CJIBF rerata berkisar 42 persen.

Seperti pada 2020, dari 26 kepeminatan sekira 25 persen direalisasikan dalam bentuk izin usaha.

Kemudian di 2019 tercatat ada 31 izin usaha, 2018 ada 35 izin usaha, dan di 2017 ada 20 izin usaha.

"Harapannya memang 100 persen, namun bicara proses bisnis kan panjang."

"Termasuk mempertimbangkan kemampuan fiskal perusahaan."

"Dari 2020-2021 banyak yang masih terkendala finansial karena mengalokasikan untuk penanganan Covid-19," urainya.

Selain itu, pihaknya akan melakukan verifikasi atas kepeminatan investasi.

Kemudian melakukan promosi peluang investasi yang siap ditawarkan melalui kerja sama dengan berbagai pihak.

Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng, M Firdauz Muttaqin mengatakan, terus bekerja sama dengan DPMPTSP untuk mengawal realisasi investasi melalui ajang CJIBF.

Ia menyebut, ajang ini merupakan tanda kepercayaan investor di Jawa Tengah.

"Indonesia dipandang sebagai tempat investasi yang bagus."

"Tenaga kerja kompetitif dan kualitasnya (hasil produksi) bagus."

"Jadi ini merupakan kepercayaan pada Indonesia yang semakin meningkat," ujarnya.

Selain kepercayaan yang meningkat, investor juga melihat terobosan Pemerintah Pusat mempermudah investasi."

"Di antaranya, kebijakan tax allowance, tax holiday, dan upaya untuk mengatasi "bottle necking" investasi. (*)

Baca juga: Vaksinasi Covid bagi Lansia di Banjarnegara Terus Digenjot, Giliran Warga Parakancanggah

Baca juga: Ngos-ngosan Bayar Insentif RT RW, PPDI Banjarnegara Minta Pemkab Tak Lagi Pangkas ADD

Baca juga: Api Belum Padam, Kerugian Akibat Kebakaran Kapal di Kota Tegal Ditaksir Capai Rp 45 Miliar

Baca juga: 15 Kapal Terbakar saat Antre Perbaikan di Galangan Kota Tegal, Petugas Pemadam Sulit Capai Lokasi

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved