Berita Jawa Tengah

Begini Cara Pemkab Karanganyar Turunkan Lagi Angka Kemiskinan, Tahun Lalu Sempat Naik

dalam upaya menurunkan angka kemiskinan diperlukan sinergi dari semua OPD yang memiliki program pengentasan kemiskinan.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/AGUS ISWADI
Rakor penanggulangan kemiskinan di Ruang Podang I Setda Kabupaten Karanganyar pada Kamis (4/11/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - Pemkab Karanganyar berupaya menurunkan angka kemiskinan menyusul peningkatan dampak semenjak adanya pandemi Covid-19.

Berdasarkan data, tercatat angka kemiskinan pada 2019 sebesar 9,55 persen.

Kemudian mengalami kenaikan menjadi 10,28 persen pada 2020.

Baca juga: Pasca Viral Siswa SD Jalan Kaki Enam Kilometer ke Sekolah, Wabup Karanganyar Belikan Sepeda Onthel

Baca juga: Skor Akhir 1-1 di Stadion Bhumi Phala Temanggung, Persika Karanganyar Vs Persak Kebumen

Baca juga: Hilang 3 Tahun, Motor Iskandar Ketemu saat Polres Karanganyar Gelar Operasi Sikat Jaran Candi 2021

Baca juga: Pasien Ngamuk di RS Jati Husada Karanganyar, Kaca Pintu Pecah, Petugas Tak Diketahui Penyebabnya

Kepala Baperlitbang Kabupaten Karanganyar, Dwi Cahyono menyampaikan, adanya peningkatan tersebut dikarenakan adanya pandemi Covid-19 sejak tahun kemarin.

Lanjutnya, mungkin kenaikan angka kemiskinan juga terjadi di daerah lain.

"Padahal di perubahan RPJMD ada target juga."

"Pada 2021 targetnya 9,86 persen."

"Pada 2022 menjadi 9,25 persen dan akhir RPJMD pada 2023 menjadi 8,89 persen," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (4/11/2021).

Dia menuturkan, dalam upaya menurunkan angka kemiskinan diperlukan sinergi dari semua OPD yang memiliki program pengentasan kemiskinan.

Baik itu melalui Dispermasdes, Dinsos, maupun lainnya.

Termasuk juga bekerja sama dengan pihak lain melalui program CSR.

"Dengan potensi yang ada perlu ditekan, mana prioritasnya."

"Termasuk yang akan bekerja sama dengan stakeholder lain seperti perusahaan, akademisi, perbankan, dan lainnya," ucapnya.

Pemkab Karanganyar berhasil menurunkan angka kemiskinan pada periode 2017-2018 lalu.

Dari semula 12,28 persen menjadi 10,01 persen.

Menurutnya, upaya penurunan angka kemiskinan tersebut dikarenakan sudah jelas indikatornya yang kemudian dilakukan intervensi.

Seperti program jambanisasi.

Dwi menjelaskan, akan ada program pendampingan OPD di desa yang menjadi target pengentasan kemiskinan.

Adapun Pemkab Karanganyar mendapatkan surat edaran dari Bappeda Jateng.

Bappeda Jateng menentukan lima desa di lima kecamatan sebagai piloting dalam penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Karanganyar.

"Kami akan cermati terlebih dahulu sesuai kondisi lapangan."

"Kami data kemudian mengkoordinasikan dengan stakeholder," jelasnya. (*)

Baca juga: Hujan Kartu Merah di Stadion Utama Kendal - Tuan Rumah Tumbang Lawan PSIR Rembang

Baca juga: Ini Cara dan Nilai Manfaat Petani Kendal Jadi Peserta Jamsostek, Tiap Bulan Cukup Iuran Rp 16.800

Baca juga: 20 Siswa dan Tenaga Pendidik di Kota Semarang Masih Jalani Isolasi, Dinkes: Tunggu Hasil Evaluasi

Baca juga: Ada Imunisasi MR dan DT, Dinkes Kota Semarang Prediksi Vaksinasi Covid Anak Baru Awal Tahun 2022

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved