Berita Semarang
Gempa Tak Lagi Terasa, BPBD Kabupaten Semarang Belum Bongkar Tenda Darurat di RSUD Ambarawa
Kalakhar BPBD Kabupaten Semarang Heru Subroto mengatakan, kegempaan di wilayah kabupaten Semarang-Salatiga terpantau nihil sejak Selasa (26/10/2021).
Penulis: hermawan Endra | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, UNGARAN - Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang Heru Subroto mengatakan, kegempaan di wilayah kabupaten Semarang-Salatiga terpantau nihil sejak Selasa (26/10/2021).
Meski begitu, pihaknya masih terus menyiagakan personel dan meningkatkan kewaspadaan.
"Sudah stabil, tidak ada gempa. Dari kemarin (Selasa, Red) tidak ada gempa," kata Heru, Rabu (27/10/2021).
Namun, Heru mengatakan, satu buah tenda darurat yang dibangun di Rumah Sakit Ambarawa belum dibongkar hingga menunggu situasi benar-benar kondusif.
"Tenda darurat masih standby, menunggu kondisi lebih lanjut. Paling tidak, sampai tanggal 5 November 2021," kata Heru.
Baca juga: Warga Ambarawa Semarang Pilih Dirikan Tenda, Gempa Susulan Terus Terjadi Hingga Petang Ini
Baca juga: Sudah Terjadi 24 Kali Gempa Susulan, BMKG Sebut Gempa Salatiga Ambarawa Masuk Kategori Swarm
Baca juga: Gempa Swarm di Salatiga Sekitarnya, Ahli Geologi Unsoed Purwokerto: Butuh Waktu Berhenti
Baca juga: Pilih Cari Ikan, Nelayan Rawa Pening Kabupaten Semarang Dikejar hingga Tengah Rawa untuk Divaksin
Diberitakan sebelumnya, gempa bumi bermagnitudo 3,0 dirasakan warga di beberapa wilayah di Provinsi Jawa Tengah (Jateng), di antaranya wilayah Kabupaten Semarang dan Salatiga, Sabtu (23/10/2021) pukul 00.32 WIB.
Saat gempa terjadi, sejumlah pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ambarawa, panik. Terutama, mereka yang ada di lantai dua.
BPBD Kabupaten Semarang kemudian mendirikan tenda darurat untuk pasien di rumah sakit tersebut, sebelum dipindah ke RS Ungaran.
Apalagi, akibat gempa, terdapat retakan pada bagian gedung.
BPBD Kota Semarang menginformasikan, warga merasakan guncangan lemah berdurasi 2 hingga 4 detik.
Sedangkan Dinas Satpol PP Kota Salatiga mencatat, guncangan berlangsung 1 hingga 2 detik.
Parameter gempa dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyebutkan, pusat gempa pada Sabtu, berada pada 13 km barat laut Kota Salatiga dengan kedalaman 6 km.
Pascagempa tersebut, Pusdalops BNPB telah melakukan koordinasi dengan BPBD terdampak maupun BPBD Provinsi Jateng.
Rangkaian gempa dangkal terpantau 24 kali sejak gempa pertama, Sabtu.
Baca juga: Dana BTT Boleh untuk Atasi Kemiskinan Esktrem, Pemkab Banyumas Pastikan Tak Berikan Bantuan Tunai
Baca juga: Kalah Perdana saat Lawa Persib Bandung, Ini Kata GM PSIS Semarang
Baca juga: Ketimbang Bermain Gadget, Anak-anak di Muarareja Tegal Lebih Suka Bikin Miniatur Kapal: Bisa Dijual
Baca juga: Tunda Pembukaan CFD di Seputaran Alun-alun Purwokerto, Pemkab Banyumas Minta Warga Tetap Berolahraga
Analisis inaRISK mengidentifikasi sebanyak 33 wilayah administrasi setingkat kabupaten dan kota berada pada potensi bahaya gempa bumi kategori sedang hingga tinggi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/gempa-ambarawan-sekitarnya.jpg)