Berita Banyumas

Dana BTT Boleh untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem, Pemkab Banyumas Pastikan Tak Berikan Bantuan Tunai

Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Banyumas Agus Raharjo mengatakan Kemendagri mengizinkan penggunaan BTT untuk menanggulangi kemiskinan.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
Kepala Dinas Sosial dan Permades Banyumas Widarso di Pendopo Si Panji Purwokerto, Jumat (23/7/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Pemkab Banyumas bersurat ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait penggunaan anggaran belanja tidak terduga (BTT) di APBD perubahan 2021 untuk penanganan kemiskinan ekstrem.

Pemerintah pusat pun telah memberi balasan berupa lampu hijau.

Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Banyumas Agus Raharjo mengatakan, Kemendagri memperbolehkan penggunaan BTT untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem.

Saat ini, dinas terkait masih menghitung besaran anggaran yang diperlukan.

"Dari Dinsos tinggal berhitung kebutuhannya berapa. Lalu, diajukan ke pak bupati. Setelah acc (disetujui), baru kami melangkah," kata Agus, Rabu (27/10/2021).

Baca juga: Tunda Pembukaan CFD di Seputaran Alun-alun Purwokerto, Pemkab Banyumas Minta Warga Tetap Berolahraga

Baca juga: Kenal 3 Bulan Lewat Medsos, Pemuda Patikraja Banyumas Cabuli Anak 13 Tahun. Janji Nikahi jika Hamil

Baca juga: Dapat Izin Kuliah Tatap Muka, UMP Banyumas Vaksinasi Mahasiswa dan Warga Radius 3 Km dari Kampus

Baca juga: Pakai Jersey Berwarna Biru dan Merah, Persibas Banyumas Pasang Target Lolos Grup D Liga 3 Jateng

Saat ini, pihaknya masih menunggu pengajuan dari Dinsospermades Kabupaten Banyumas.

Pada prinsipnya, penggunaan BTT untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem sama saja dengan pengguna BTT seperti biasa.

"Penggunaan seperti BTT. Sampai hari ini belum ada pengajuan," imbuhnya.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) Kabupaten Banyumas, Widarso menambahkan, besaran anggaran penanggulangan kemiskinan ekstrem masih dibahas.

Dia merencanakan, bantuan bagi warga miskin tidak disalurkan dalam bentuk uang atau sembako.

"Sembako, kemungkinan tidak. Arahnya nanti adalah bagaimana meningkatkan kebutuhan konsumsi kalori. Jadi, mungkin, akan dibuat dapur umum," katanya.

Bantuan untuk pembangunan tidak menutup kemungkinan juga akan diberikan.

Di antaranya, pembangunan lantai bagi rumah warga yang masih berlantai tanah. Juga, fasilitas pemenuhan air bersih.

"Rencananya, Rp 10 miliar dari BTT untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem. Tapi masih terus dibahas besarannya dan peruntukannya untuk apa saja agar efektif," imbuhnya.

Baca juga: Kalah Perdana saat Lawa Persib Bandung, Ini Kata GM PSIS Semarang

Baca juga: Ketimbang Bermain Gadget, Anak-anak di Muarareja Tegal Lebih Suka Bikin Miniatur Kapal: Bisa Dijual

Baca juga: Langgar Jam Operasional saat PPKM Level 1, Dua Tempat Nongkrong di Kota Semarang Disegel 1 Bulan

Baca juga: Pemkab Cilacap Serahkan Ambulans Covid ke Puskesmas, Sekda: Boleh Bawa Pasien Non-Covid, Fleksibel

Terpisah, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, pihaknya tidak akan memberikan bantuan dalam bentuk uang.

Husein menilai, bantuan uang tunai tidak efektif.

"Kalua diberikan uang, tidak dibelikan makanan."

"Kalau rumah tidak dikasih plaster, gradenya turun. Rumahnya masih tanah, kita bantu di program ini plaster," jelasnya. (Tribunbanyumas/jti)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved