Berita Klaten
Pedagang Makanan di Klaten Jadi Korban Order Fiktif, Ada Pesanan Jutaan Rupiah untuk Panti Asuhan
Penipuan berkedok order fiktif meresahkan pengelola Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tonggalan di Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten.
Pedagang seblak di Dukuh Genengan, Desa Tabongwetan, Kecamatan Kalikotes, Klaten, itu mendapat orderan untuk dikirim ke panti asuhan.
"Saya rugi sekitar 30 porsi atau sekitar Rp 360 ribu," kata Nita.
Nita mengatakan, ia harus nombok Rp 250 ribu sebagai harga pokok dari makanan yang ia jual.
Tiap porsi, ia mengambil untung sekitar Rp 3.500.
Baca juga: Mulai Langka, Tanaman Kantong Semar Gunung Slamet Kini Dibudidayakan di Greenhouse di Banyumas
Baca juga: Tabrak Tiang Telepon di Tlogosari Kota Semarang, Pengemudi Ojek Online Tewas di Lokasi
Baca juga: Baru Main 2 Menit, Ginting Memutuskan Mundur dari Denmark Open 2021. Alami Sakit di Pinggang
Baca juga: Tiga Remaja Kabur Dihampiri Anggota Patroli Polres Purbalingga, Ternyata sedang Asyik Pesta Tuak
Tak hanya itu, ia juga kehilangan Rp 100 ribu karena pelaku minta tolong untuk dibelikan pulsa.
"Saya juga harus nombok atas kejadian tersebut, kurang lebih Rp 250 ribu dan pulsa Rp 100 ribu," ujar Nita.
Nita menceritakan, kejadian bermula saat dia menerima pesanan dari Denny Sumargo, mengaku dari panti asuhan putri Aisyiah, Tonggalan, Klaten.
Pelaku memesan makanan untuk acara, Senin (18/10/2021) malam.
"Pelaku mengaku bernama Denny Sumargo, dari Panti Asuhan Aisyiyah Klaten, dan pesan 30 porsi untuk acara Selasa sore," ucap Nita.
Dari awal, Nita tidak menaruh curiga soal penipuan.
Pasalnya, pelaku menelepon dengan tutur ramah, tenang, dan sopan.
"Dari suaranya, sopan dan menggunakan Bahasa Jawa, pokoknya terdengar menyakinkan," tutur Nita.
Dia mengatakan, Denny Sumargo memesan 30 porsi dengan total Rp 360 ribu.
Uniknya, pelaku mengirimkan foto berupa bukti transfer sebesar Rp 460 ribu.
"Saat itu, pelaku minta tolong ke saya agar membelikan pulsa untuk Pak Danu. Namun, saya cek ATM pada malam sampai pagi, uang itu tidak masuk juga," ujar Nita.