Berita Tegal Hari Ini
Catatan Bupati Tegal Sepanjang Pandemi: 427 Anak Sudah Kehilangan Orangtua
Umi meminta Disdikbud Kabupaten Tegal mengalokasikan program "Yuh Sekolah Maning" untuk mencegah risiko putus sekolah anak yang menjadi yatim piatu.
TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Pemkab Tegal mencatat sejak pandemi sedikitnya 427 anak kehilangan orangtua yang meninggal akibat Covid-19.
"Mereka kehilangan orangtua, baik ayah, ibu, ataupun ada yang ditinggalkan keduanya," kata Bupati Tegal Umi Azizah seperti dilansir dari Kompas.com, Rabu (20/10/2021).
Umi mengatakan, untuk membantu meringankan beban mereka, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Tegal dan Provinsi Jawa Tengah menyalurkan 206 paket bantuan.
Baca juga: Kapasitas Pengunjung Wisata di Kota Tegal Diperlonggar, Sudah Boleh 70 Persen, Awalnya 50 Persen
Baca juga: Kapolres Tegal Kota: Silakan Lapor Kami Kalau Jadi Korban Pinjol Ilegal
Baca juga: Antusias Warga Berwisata ke PAI Kota Tegal Makin Tinggi, Buktinya Pendapatan Sebulan Rp 18 Juta
Baca juga: Kabupaten Tegal Sudah Nol Kasus Covid-19, Bupati Umi: Jangan Sampai Usaha Ini Menjadi Sia-sia
Paket itu berisi peralatan tulis, suplemen makanan, jajanan anak hingga perlengkapan mandi kepada perwakilan anak yatim di Ruang Rapat Bupati Tegal, Senin (18/10/2021).
Umi pun mengimbau aparatur sipil negara (ASN) sebagai penyumbang terbesar di lembaga penyalur zakat, infak dan sedekah ini agar bisa meningkatkan partisipasinya.
“Kiranya sudah tidak ada keraguan lagi untuk berderma, menyalurkan zakat lewat Baznas."
"Kami yakin Baznas sudah sangat hati-hati dalam mentasarufkan bantuannya, termasuk kepada 427 anak yang kehilangan orangtua akibat Covid-19,” kata Umi.
Umi ikut merasakan kesedihan dan duka yang mendalam pada anak-anak yang ditinggal pergi orangtuanya.
Namun, kesedihan dan kenangan itu tidak harus membuat anak-anak berhenti berjuang meraih cita-citanya.
“Seberat apa pun tantangan yang akan dihadapi, harus dilalui."
"Oleh karena itu, dukungan keluarga dan orang-orang terdekat sangat diperlukan untuk membuatnya tetap bersemangat,” kata Umi.
Umi mengatakan, perlu dukungan layanan psikososial dari DP3AP2KB sebagai bentuk perhatian dan pengasuhan untuk menjamin masa depannya.
Untuk mengantisipasi terjadinya lost generation, Umi pun meminta Dinas Sosial memfasilitasi program bantuan sosial.
Terutama bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu untuk mendapatkan layanan akses program keluarga harapan (PKH), bantuan pangan non tunai (BPNT), dan bantuan iuran jaminan kesehatan.
Sementara untuk menjamin masa depan pendidikannya, Umi meminta Disdikbud Kabupaten Tegal mengalokasikan program "Yuh Sekolah Maning" untuk mencegah risiko putus sekolah.