Penanganan Corona

Mengapa Semarang Belum Nol Kasus Covid-19? Ini Penjelasan Moh Abdul Hakam

Pekan ketiga, DKK Semarang melakukan random sampling ke perkantoran untuk meminimalisir penularan di tempat kerja.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS/EKA YULIANTI FAJLIN
Kepala DKK Semarang, Moh Abdul Hakam. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Kasus Covid-19 di Kota Semarang masih ada.

Kasus aktif belum kunjung menuju zero.

Hingga Rabu (13/10/2021) sore, Covid-19 aktif di Kota Lunpia ada 23 kasus.

Rinciannya, 13 kasus merupakan warga Semarang dan 10 kasus warga luar kota.

Baca juga: Tak Perlu ke Semarang, Warga Kudus Bisa Urus Paspor di Disdukcapil. Sebulan Hanya Dibuka Dua Hari

Baca juga: Dampak Pengecoran, Jalan Pantura Semarang di Mangkang Macet hingga 10 Km. Sopir: Jadi Boros Solar

Baca juga: Dipicu Saling Pandang, Pemuda Kampung Sawah dan Karyawan Distributor Adu Jotos di Kalimas Semarang

Baca juga: Wali Kota Semarang Hendi Sedih, Pengerjaan Jembatan Kaca Tinjomoyo Mleset dari Jadwal

Kepala DKK Semarang, Moh Abdul Hakam menjelaskan alasan mengapa Kota Semarang belum kunjung menuju zero kasus.

Menurutnya, DKK terus random sampling melakukan testing deteksi Covid-19 ke sejumlah tempat.

Hal ini guna mengantisipasi terjadinya penyebaran yang meluas.

"Mengapa tidak jadi nol-nol?"

"Kami random sampling terus," kata Hakam kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (13/10/2021).

Hampir setiap hari, sambung Hakam, petugas melakukan random sampling.

Pekan pertama, dinas menyasar ke sekolah-sekolah.

Upaya ini mengantisipasi terjadinya klaster pada pembelajaran tatap muka.

Pekan kedua, pasar baik modern maupun tradisional juga tak luput dari perhatian.

Hal itu mengingat saat ini aktivitas masyarakat sudah kembali.

Pusat perbelanjaan kini sudah beroperasi.

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved