Berita Semarang
Tak Puas Hasil Pengundian Kios dan Lapak, Pedagang Pasar Johar Temui Wali Kota Semarang
Pedagang Pasar Johar Semarang tak puas dengan hasil pembagian kios dan lapak yang dilakukan pemerintah kota, pekan lalu.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rika irawati
Saat ditanya kapan akan mulai pindah ke pasar yang baru, Surahman belum memberikan kepastian.
Pihaknya akan menyosialisasikan terlebihdahulu hasil audiensi tersebut kepada seluruh pedagang dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang dikeluhkan pedagang melalui posko yang ada.
"Justru ada posko itu nanti yang tidak puas kami tanggapi," tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menerima keluhan-keluhan yang dirasakan pedagang.
"Hasil audiensi pedagang menyampaikan berbagai keluhan, klasternya tidak cocok, dinas kami tidak akomodatif, ketiga mereka lapaknya gede dapat kecil. Maka, kunci dari semua adalah komunikasi," jelas Hendi, sapaannya.
Baca juga: Petugas Lapas Semarang Temukan Bungkusan di Area Branggang, Saat Dibuka Berisi 195 Butir Pil Koplo
Baca juga: Cegah Klaster Sekolah, RSUD Margono Soekarjo Purwokerto Banyumas Siapkan 10 Ribu Vaksin bagi Pelajar
Baca juga: Cerita Siswa SMP Negeri 4 Mrebet Purbalingga Jalani Karantina 10 Hari, Belajar Bareng saat Bosan
Baca juga: PTM di SMA Negeri di Margasari Tegal Dihentikan, Ada 2 Siswa Terkonfirmasi Positif Covid
Dia menyampaikan, situasi saat ini memang berbeda. Johar Cagar Budaya yang merupakan bekas kebakaran tidak bisa menampung seluruhnya.
"Maka, perlu kelegowan dan menempati dengan tata cara yang sesuai undang-undang," ujarnya.
Pedagang yang belum bisa masuk Cagar Budaya, pihaknya akan menyiapkan Shopping Center Johar.
Sembari menunggu Pasar Induk Rejomulyo, dia membolehkan pedagang menempati relokasi MAJT.
Jika masih banyak pedagang yang masih menempati MAJT, kontrak sewa pun akan diperpanjang.
"Prinsipnya, kami akomodir mereka untuk hal-hal yang membuat mereka merasa tenang dan nyaman saat berjualan," ucapnya. (*)