Berita Nasional
Patung PK Ojong dan Jakob Oetama Diresmikan, Sindhunata: Simbol 'Mikul Dhuwur Mendhem Jero'
Proses pembuatan patung dilakukan selama empat bulan oleh seorang pematung realis, Azmir Ashari asal Payakumbuh, Sumatera Barat.
Penulis: faisal affan | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Untuk mengenang jasa dan buah pemikiran para perintis Kompas Gramedia, PK Ojong dan Jakob Oetama, dibuatkanlah patung keduanya di Bentara Budaya Jakarta, Senin (27/9/2021) pagi.
Peresmian kedua patung tersebut juga bertepatan dengan hari lahir Jakob Oetama yakni 27 September.
Saat prosesi peresmian, hadir pula secara daring mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan pengusaha Sofyan Wanandi.
Hadir di Bentara Budaya Jakarta para anak-anak dari PK Ojong dan Jakob Oetama.
Termasuk para sahabat sekaligus komisaris Kompas Gramedia.
Baca juga: Wapres Maruf Amin: Semoga Karyawan Kompas Gramedia Bisa Menauladani Kerja Keras Jakob Oetama
Baca juga: Kedekatan Titiek Puspa Bersama Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama: Sudah Seperti Kakak Sendiri
Baca juga: Presiden Jokowi Sebut Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama Adalah Tokoh Bangsa Ini
Baca juga: Jusuf Kalla Pimpin Pemakaman Jakob Oetama di TMP Kalibata: Semoga Jadi Suri Teladan Kita Semua
Proses pembuatan patung dilakukan selama empat bulan oleh seorang pematung realis, Azmir Ashari asal Payakumbuh, Sumatera Barat.
Azmir sangat mengagumi sosok Jakob Oetama melalui koran Kompas yang selalu ia baca tiap pagi hari.
"Saya waktu itu diberitahu anak, jika pak Jakob Oetama pendiri Kompas Gramedia meninggal dunia."
"Lalu saya punya ide untuk menciptakan patung PK Ojong dan Jakob Oetama, sebagai bentuk apresiasi saya," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (27/9/2021).
Dalam prosesi peresmian patung keduanya, banyak sekali kolega yang menyampaikan berbagai pendapat tentang sosok PK Ojong dan Jakob Oetama.
Semisal seorang kurator Bentara Budaya Jakarta, Sindhunata.
Dia bersyukur Kompas Gramedia menciptakan dua patung, sebagai bentuk penghormatan atas jasa para perintisnya.
"Ini sebuah simbol Mikul Duwur Mendem Jero."
"Patung itu mencerminkan karakter Jakob Oetama dan PK Ojong yang tidak bisa dipisahkan."
"Karena ada nilai meletakkan manusia di atas segalanya."
"Di sisi lain, keduanya sangat kuat dalam melestarikan budaya."
"Obsesi Jakob Oetama terhadap Indonesia Mini melalui Kompas Gramedia masih terpelihara hingga saat ini."
"Melalui budaya, Kompas Gramedia ada hingga saat ini," tuturnya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (27/9/2021).

Ketika diberi kesempatan untuk menyampaikan pengalaman bersama sang Ayah, Irwan Oetama, masih ingat bagaimana saat itu membangun Kompas Gramedia.
Irwan pernah diajak bertemu dengan teman-teman Jakob Oetama ketika masih kecil.
"Sering sekali, hampir setiap hari saya diajak bapak bertemu teman-temannya."
"Rata-rata mereka adalah guru."
"Karena bapak pun sebelum menjadi pengusaha dan wartawan, dia adalah seorang guru."
"Banyak nilai yang masih saya ingat hingga sekarang ini," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (27/9/2021).
Nilai luhur yang diturunkan kepadanya yakni setiap melakukan sesuatu harus diawali dengan doa dan diakhiri rasa syukur.
Ia pun melihat sendiri bagaimana Jakob Oetama menikmati setiap proses yang dijalani.
"Setiap pulang ke rumah bapak selalu mengatakan "Puji Tuhan atas segala berkat-Mu hari ini"."
"Saya juga pernah merasa heran, bagaimana bapak bisa menciptakan Kompas Gramedia hingga sebesar ini, padahal saat itu tidak punya modal."
"Oh, ternyata modalnya iman dan pengharapan," tambahnya.
Putri PK Ojong, Sri Maryani Ojong, juga turut hadir dalam peresmian patung perintis Kompas Gramedia.
Dirinya ingin peresmian patung ini bisa menjadi media penyampaian nilai-nilai dan buah pemikiran PK Ojong dan Jakob Oetama.
"Sekaligus bisa lebih mengenal sosok mereka berdua, untuk karyawan yang belum sempat bertemu langsung."
"Keduanya sudah mencerahkan bangsa melalui produk jurnalistik."
"Perhatian kepada karyawan melalui interaksi kekeluargaan, menjadi identitas dan nilai dasar pengembangan Kompas Gramedia," ucapnya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (27/9/2021).
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla turut mengucapkan selamat dan mengapresiasi pendirian patung kedua perintis Kompas Gramedia.
Menurutnya, banyak karya dan pemikiran yang sangat berharga untuk bangsa.
"Selain wartawan, Jakob Oetama yang saya kenal juga pengusaha hebat."
"Tak banyak pengusaha yang bisa menciptakan grup usaha yang berhasil."
"Menghargai pelanggan, memberikan penghargaan kepada karyawan, dan kepada para owner, itu yang membuat Kompas Gramedia besar."
"Kompas Gramedia sudah menjadi legacy di dunia media."
"Sudah sepantasnya jika keduanya mendapatkan penghargaan ini," pungkasnya. (*)
Baca juga: Polisi Bagikan Helm Gratis Kepada Pengendara di Purbalingga, Ini Maksud Tujuannya
Baca juga: Rumah Warga Tunjungmuli Purbalingga Terbakar, Api Melalap bagian Atap Dekat Instalasi Listrik
Baca juga: Wisata Wonosobo Mulai Dibuka, Ratusan Wisatawan Serbu Bukit Sikunir Menunggu Golden Sunrise
Baca juga: Pencurian Modus Ketuk Pintu Rumah di Wonosobo, AKP Moch Zazid: Kedua Pelaku Bukan Pemain Baru