Berita Ekonomi Bisnis

Akhirnya, Petani di Kudus Kini Bisa Rasakan Manisnya Harga Kacang Hijau

Pada tahun ini, para petani mendapat bantuan benih kacang hijau dari Kementerian Pertanian (Kementan) dari alokasi APBN sebanyak 2.250 kilogram.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/RIFQI GOZALI
Sejumlah petani sedang memanen kacang hijau menggunakan combine harvester di Desa Larikrejo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Rabu (15/9/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Petani di Desa Larikrejo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus merasakan 'manisnya' harga kacang hijau.

Saat ini menginjak musim panen, harga kacang hijau per kilogram mencapai Rp 17 ribu.

Harga ini lebih tinggi dibanding harga kacang hijau tahun sebelumnya.

Mendapati harga yang tinggi, para petani merasa bahwa hasil jerih payahnya menuai hasil yang memuaskan.

Baca juga: Tim KPK Kembali Datangi Kudus, Ada Apakah?

Baca juga: Tak Ada Tiang Permanen, 18 Tahun Jaringan Listrik ke Rumah Warga di Gondoharum Kudus Disangga Bambu

Baca juga: Gembleng Fisik Pemain, Persiku Kudus Boyong Pemain ke Pemusatan Latihan di Pegunungan

Baca juga: Ayo Dimanfaatkan, Cuma Berlaku Sampai Besok Rabu, Urus Paspor Bisa di Kantor Disdukcapil Kudus

"Harganya bagus."

"Naik turunnya Rp 17 ribu per kilogram," kata seorang petani di Desa Larikrejo, Sulin (60) kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (15/9/2021).

Menurut Sulin, harga kacang hijau dari petani hanya di angka Rp 12.300 pada tahun lalu.

Petani bisa benar-benar merasakan nikmatnya menanam kacang hijau ketika harga jualnya minimal di angka Rp 15 ribu.

Petani lainnya, Mamfu Handogo, luasan lahan di bawah kendali kelompok tani di Desa Larikrejo yakni 202 hektare.

Pada tahun ini, para petani mendapat bantuan benih kacang hijau dari Kementerian Pertanian (Kementan) dari alokasi APBN sebanyak 2.250 kilogram.

Benih tersebut hanya mencukupi luasan tanam di lahan 90 hektare.

Adapun jenis benih dari Kementan itu varietas vima 1.

Varietas ini memiliki keunggulan lebih cepat panen dibanding varietas yang lain.

"Benih dari varietas vima 1 ini 55 hari sejak masa tanam sudah berani panen" kata Mamfu Handogo yang juga sebagai pengurus Gabungan Kelompok Tani Larikrejo itu.

Sementara untuk varietas lain misalnya varietas dragon, kata Mamfu, masa panen sejak tanam mencapai 65 hari.

Cepatnya masa panen ini petani diuntungkan.

Sebab, petani juga akan segera mengganti tanaman di sawahnya dari kacang hijau menjadi padi.

"Ini air sudah mulai tersedia, petani sudah beralih ke tanaman padi."

"Jadi masa panen cepat ini petani diuntungkan," kata dia kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (15/9/2021).

Tingginya harga kacang hijau dari petani kian lengkap dengan kuantitas panen yang melimpah.

Juga, katanya, kacang hijau merupakan tanaman yang tidak butuh perawatan ekstra.

Menurutnya, satu hektare lahan sawah mampu menghasilkan 1,4 ton kacang hijau.

Hasil bersih dari panen kacang hijau oleh petani setelah dikurangi ongkos perawatan satu hektare sekira 3 juta.

Itu termasuk juga untuk ongkos panen seperti biaya sewa combine harvester atau mesin pemanen. (*)

Baca juga: Beri Kuliah Umum di STIKOM Yos Sudarso, Bupati Banyumas Ajak Mahasiswa Kuasai Informasi Teknologi

Baca juga: Digelontor Dana Rp 1 Miliar, Petani di Cilongok Banyumas Bikin Kolam Ikan di Tengah Sawah

Baca juga: Banyumas Berduka, Mantan Rektor Unsoed Purwokerto Prof Dr Rubijanto Misman Tutup Usia

Baca juga: Bioskop di Purwokerto Sudah Boleh Buka, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi Menurut Bupati Banyumas

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved