Berita Tegal Hari Ini
Balita Suka Makan Tanah di Tegal Diduga Alami Anemia, Lainnya Masih Batas Normal
Tidak ada dampak atau keluhan yang dialami secara langsung dari bayi yang miliki kebiasaan memakan tanah dan serpihan pasir di tembok itu.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Hasil pemeriksaan balita VF (3) asal Kota Tegal, yang suka memakan tanah secara umum dinyatakan baik atau dalam batas normal.
Tidak ada dampak atau keluhan yang dialami secara langsung dari kebiasaan memakan tanah dan serpihan pasir di tembok.
Sebelumnya, VF menjalani pemeriksaan di RSUD Kardinah Kota Tegal, pada Senin (3/9/2021).
Balita tersebut menjalani pemeriksaan di dokter spesialis anak, spesialis jiwa, dan psikologis.
Baca juga: Mulai 16 September 2021, Tempat Wisata di Kota Tegal Dibuka Lagi. Pengunjung Wajib Sudah Vaksin
Baca juga: Masuk Tiga Daerah di Jateng dengan Angka Kematian Covid Tinggi, Begini Penjelasan Bupati Tegal
Baca juga: Hasil Pemeriksaan Balita Doyan Makan Tanah di Tegal, dr Fikrie Sebut VF Kondisinya Sehat
Baca juga: Bioskop di Kota Tegal Sudah Boleh Beroperasi, Nonton Film Wajib Unduh Aplikasi Peduli Lindungi
Kepala Puskesmas Debonglor, dr Fikrie El Mujahid mengatakan, hasil secara umum dari pemeriksaan fisik dinyatakan dalam batas normal atau baik.
Mulai dari postur tubuh, dada, dan perutnya dalam keadaan baik.
Fases balita tersebut juga normal, tidak ditemukan adanya cacing.
"Alhamdulillah, dampak yang secara langsung itu memang tidak ditemukan."
"Secara umum pemeriksaan fisik dalam batas normal," kata dr Fikrie kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (15/9/2021).
dr Fikrie menjelaskan, sementara untuk hasil pemeriksaan laboratorium, balita tersebut dinyatakan anemia, atau kekurangan sel darah merah.
Artinya balita tersebut kekurangan zat besi.
Hal itu dikarenakan kurangnya mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti sayur-sayuran.
Sedangkan hasil pemeriksaan psikiater, balita tersebut dikategorikan hiperaktif.
"Anemia itu biasanya karena kekurangan zat besi."
"Kekurangan makanan bergizi seperti sayur-sayuran dan makanan seimbang lainnya," ujarnya.
dr Fikrie mengatakan, puskesmas tetap akan melakukan pemantauan terhadap balita tersebut.
Terutama untuk pemantauan status gizi, seperti berat dan tinggi badan.
Petugas Puskesmas sementara waktu ini setiap harinya akan mendatangi rumah keluarga VF.
Sekaligus memberikan asupan vitamin untuk balita tersebut.
"Yang pasti dikunjungi setiap hari untuk memantau status gizi."
"Sekaligus mengecek seumpama ada keluhan," jelasnya. (*)
Baca juga: Kota Semarang Bakal Punya Empat Rumah Sakit Baru, Masih Proses Pembangunan
Baca juga: 3000 Pedagang Mi dan Bakso di Semarang Dapat Vaksin Covid, Tempat Jualan Akan Dipasangi Stiker
Baca juga: Bruno Silva Dipulangkan ke Semarang, Pemain Asing PSIS Itu Diskorsing Sementara dan Gaji Dipotong
Baca juga: PSIS Semarang Mulai Panaskan Mesin, Jelang Lawan Persiraja Banda Aceh