Berita Tegal

Tak Punya KK, Keluarga Bocah 3 Tahun yang Suka Makan Tanah di Tegal Tak Pernah Terima Bantuan

Keluarga VF, bocah 3 tahun yang suka makan tanah dan serpihan pasir tembok rumah, di Kecamatan Debonglor, Kota Tegal, belum pernah mendapat bantuan.

TRIBUNBANYUMAS/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
VF sedang asyik bermain saat dikunjungi rombongan dari Pemerintah Kota Tegal dan Polres Tegal Kota, Senin (13/9/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Keluarga VF, bocah 3 tahun yang suka makan tanah dan serpihan pasir tembok rumah, di Kecamatan Debonglor, Kota Tegal, belum pernah mendapat bantuan.

Meski tergolong keluarga tidak mampu, bantuan tak pernah menyentuh keluarga tersebut lantaran terhalang administrasi.

Orangtua VF, pasangan Carmo (50) dan Umrotun Khasanah (40), tak memiliki kartu keluarga. Keduanya hanya menikah siri.

Carmo hanyalah tukang servis alat-alat elektronik yang mendapat penghasilan setelah warga mengambil barang yang direparasi.

Keluarga ini tinggal di rumah sederhana. Bersama orangtua, VF tinggal bersama dua kakaknya.

Baca juga: Tak Biasa, Bocah 3 Tahun di Kota Tegal Suka Nyemil Tanah dan Pecahan Tembok. Ini Penjelasan Sang Ibu

Baca juga: Kunjungi Bocah 3 Tahun Penyuka Makan Tanah, Dinkes Kota Tegal Berniat Bawa Anak Periksa ke RS

Baca juga: Rencana 14 September 2021, Pembukaan Serentak Bioskop di Kota Tegal

Baca juga: Dedy Yon: Bulan Ini Simulasi Pembukaan Wisata PAI Kota Tegal, Syaratnya Pengunjung Sudah Vaksin

Carmo mengaku tidak kmengetahui alasan anaknya suka makan tanah dan serpihan pasir dari tembok.

Ia memperkirakan, anaknya suka memakan tanah tidak pernah mendapat makanan kecil atau jajanan.

"Gak tahu (alasannya). Kalau minta jajan gak ada, ya langsung lari main. Tahu-tahu, pas diikuti, lagi makan tanah," kata Carmo saat ditemui di rumahnya, Senin (13/9/2021).

Carmo mengatakan, kondisi ekonomi keluarganya memang pas-pasan.

Jasa servis barang elektronik merupakan satu-satunya sumber pendapatan. Sang istri, Umrotun, hanyalah ibu rumah tangga.

Penghasilannya pun tak menentu, sekira Rp 10 ribu sampai Rp 25 ribu per hari.

Carmo mengaku belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah karena terkendala dokumen administrasi penduduk berupa Kartu Keluarga (KK).

"Penghasilan memang tidak menentu. Terkadang, uang saja hanya cukup untuk makan sehari-hari," ungkapnya.

Meski begitu, Carmo menjelaskan, saat ini, ia dan istrinya sudah meningkatkan pengawasan terhadap anaknya, VF.

Baca juga: Ditangkap Jelang Nikah, Tahanan Narkoba Ini Akhirnya Ucap Ijab Kabul di Masjid Polres Purbalingga

Baca juga: Bupati Banyumas Mengeluh, Status PPKM Masih Level 3 akibat Pasien Covid Luar Daerah Ikut Tercatat

Baca juga: Hanya Sekali Suntik, Begini Cara Kerja Vaksin Johnson and Johnson Menurut Dokter Patologi Klinis UNS

Baca juga: Bertambah Lagi, Korban Tewas Kebakaran Lapas Tangerang Mencapai 46 Orang

Ia akan menyampatkan memantau anaknya di tengah aktivitas di rumah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved