Berita Semarang

Antisipasi Kasus Covid di Sekolah, Dinkes Kota Semarang Lakukan Swab Acak ke Pelajar dan Guru

Dinas Kesehatan Kota Semarang mulai melakukan skrining deteksi Covid-19 terhadap pelajar.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/DOK DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG
Petugas Dinas Kesehatan Kota Semarang melakukan swab kepada siswa sebagai bagian dari skrining deteksi Covid-19 di lingkungan sekolah, Jumat (10/9/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Dinas Kesehatan Kota Semarang mulai melakukan skrining deteksi Covid-19 terhadap pelajar.

Hal ini sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19 di sekolah setelah hampir dua pekan melakukan pembelajaran tatap muka (PTM).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Moh Abdul Hakam mengatakan, hasil sampling menunjukan bahwa tidak ada penularan Covid-19 di sekolah. Hasil tes, baik guru dan siswa, negatif.

"Hampir rata-rata, dilakukan skrining di semua sekolah yang menyelenggarakan PPKM terbatas. Teman-teman puskesmas yang wilayah kerjanya ada sekolah kami minta untuk sampling. Hasilnya, sejauh ini negatif semua," terang Hakam, Jumat (10/9/2021).

Dia meminta, setiap sekolah diambil sampling sebanyak 10 guru dan 10 siswa.

Menurutnya, baik guru maupun siswa, sama-sama berisiko menularkan jika tidak taat protokol kesehatan, sekalipun sudah vaksinasi dua kali.

Baca juga: Pemkot Semarang Tidak Fasilitasi Vaksinasi Peserta CPNS, Hendi: Masa Rp 80 Ribu Nunggu Subsidi

Baca juga: Alami Rem Blong, Truk Tangki Air Tabrak Motor dan Mobil di Sigarbencah Semarang. 4 Orang Tewas

Baca juga: Ini Temuan KNKT Soal Penyebab Sering Terjadinya Kecelakaan di Tol Semarang-Solo

Baca juga: Dinsos Kota Semarang: Masih Ada 174 Penerima Manfaat Belum Ambil PKH

Maka dari itu, pihaknya tetap melakukukan pola skrining agar mengetahui jika terdapat siswa atau guru yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Kalau ketahuan duluan, dikarantina. Itu lebih bagus dari pada kena kemudian nyebar kemana-mana," tambahnya.

Menurutnya, sampling yang dilakukan Dinas Kesehatan juga bentuk dari evaluasi PTM yang sudah berjalan hampir dua pekan.

Selain skrining, evaluasi juga pasti dilakukan pengawas Dinas Kesehatan atau Kementerian Pendidikan.

"Kalau mengadakan PTM, sarana prasarana, cuci tangan, suhu, dan sebagainya, harus dikelola secara baik. Kalau ternyata tidak tersedia, pengawas pasti akan ditegur."

"Kami sebagai regulator kesehatan di tingkat kota melakukan sampling untuk SD, SMP, SMA," jelasnya.

Selain sekolah, sambung Hakam, Dinas Kesehatan juga akan melakukan skrining ke tempat-tempat lain, mengingat sebagian akivitas masyarakat kini sudah dilonggarkan, di antaranya pasar, perkantoran, dan tempat-tempat umum.

Di sisi lain, Dinas Kesehatan juga terus mengejar tracing atau penelusuran terhadap kontak erat.

Setiap ditemukan satu pasien Covid-19, ada 10-15 kontak erat yang harus dilakukan tracing.

"Misalnya, minggu ini teman-teman menemukan kasus positif di sekolah. Teman-teman saya minta tambahi 10 kontak erat yang bersangkutan. Kalau ditemukan lagi, cari lagi 10 kontak erat," jelasnya.

Baca juga: Niat Cari Tambahan Biaya Berobat Anak, Warga Salatiga Ini Malah Dikejar Tagihan Member Arisan Online

Baca juga: Bupati Purbalingga Lepas Relawan Kemanusiaan, Bagikan Vitamin dan Sosialisasikan Vaksinasi Covid

Baca juga: Ikan Mabuk akibat Sungai Bengawan Solo di Blora Tercemar Limbah Ciu, Penghasilan Warga Menurun

Baca juga: Dikritik BEM tapi Didukung Alumni, Ini Alasan Unsoed Angkat Jaksa Agung Burhanuddin Jadi Guru Besar

Hakam menyebutkan, Dinas Kesehatan telah melakukan tracing sebanyak 3.893 spesimen dalam satu pekan terakhir. Hasilnya, 3.629 negatif dan 64 positif.

"Yang positif sudah sedikit sekali. Positif rate hanya 1,7," bebernya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyampaikan, sejauh ini, pembelajaran tatap muka (PTM) di ibu kota Jawa Tengah itu berjalan lancar.

Tidak ada permasalahan yang menonjol dalam PTM lantaran pembatasan tetap diberlakukan 50 persen.

"Sebagian melalui media daring. Sampai hari ini tidak ada hal-hal yang menonjol dalam pemberlakuan PTM di Semarang," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved