Berita Jawa Tengah
Gubernur Jateng: Pemprov Tidak Melarang PTM Tapi Uji Coba Terlebih Dahulu
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menekankan seluruh daerah tidak sembarangan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM).
Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menekankan seluruh daerah tidak sembarangan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM).
Semua pihak harus izin terlebih dahulu ke Provinsi Jateng jika hendak menggelar PTM di daerahnya masing-masing.
"PTM belum, saya minta kalau ada yang mau PTM, lapor dulu ke kita."
"Jangan sampai ada sesuatu yang disiapkan massal tapi tidak siap."
"Bukan apa-apa, kita melihat vaksinnya untuk pelajar kan memang belum," kata Ganjar ditemui di rumah dinasnya, Senin (23/8/2021).
Baca juga: Tren Penanganan Kasus Corona Hasilnya Makin Positif, Ini Kata Kuncinya Menurut Gubernur Ganjar
Baca juga: Vaksinasi Nakes Dosis Ketiga di Jateng Sudah Capai 31 Persen, Ganjar: Terus Dikebut
Baca juga: Pernyataan Tegas Gubernur Ganjar Pranowo: Sekolah Dilarang Gelar PTM, Boleh Sebatas Uji Coba
Baca juga: Ganjar Sebut Perempuan Lebih Ulet Saat Kelola Bisnis, Berikut Beberapa Faktanya
Tak hanya sekolah yang ada di bawah kewenangan provinsi, Ganjar juga meminta sekolah yang kewenangannya berada di tingkat kabupaten/kota melakukan hal yang sama.
Bahkan, Ganjar sudah mendapat masukan dari beberapa Bupati, bahwa pelaksanaan PTM harus seragam.
"Tadi ada Bupati yang bilang agar pelaksanaan PTM seragam."
"Sebab di satu tempat ada yang nekat PTM sementara daerah sebelahnya belum, yang timbul tidak enak."
"Maka mereka minta pedoman dari kita dan sudah kita siapkan," ucapnya.
Ganjar mengatakan akan membuat surat edaran kepada Bupati/Wali Kota terkait PTM tersebut.
Surat edaran itu akan diberikan agar pelaksanaan PTM tidak asal-asalan.
"Nanti saya buatkan surat edaran agar semua bisa sama soal itu. Segera saya bagikan," jelasnya.
Ganjar tak melarang daerah menggelar PTM, namun uji coba terlebih dahulu.
Tidak boleh PTM dilakukan serentak tanpa ada pembatasan.
"Kalau konsepnya seolah-olah silakan semua langsung PTM, tidak akan kita izinkan."
"Maka mesti uji coba dulu."
"Mesti ada prokesnya seperti apa, prosedurnya, jumlahnya, jamnya, peralatan yang mesti disediakan dan lainnya, dan harus di level 3," jelasnya.
Menurut Ganjar, pelaksanaan PTM harus mempertimbangkan kondisi epidemologis daerahnya.
Pihaknya sudah memiliki data daerah yang berstatus zona merah, oranye, kuning hingga hijau.
"Kita sudah punya datanya, menurut epidemologis."
"Ya minimal level 3 atau syukur daerahnya kuning."
"Sehingga orang tidak memilih sendiri tanpa melihat data itu," pungkasnya. (*)
Disclaimer Tribun Banyumas
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).
Baca juga: 114 Rekening Penerima KPH Karanganyar Terblokir, Nur Cholis: Kami Tunggu Rekonsiliasi Nasional
Baca juga: Data BKD Karanganyar: Dana Penanganan dan Pencegahan Corona Baru Terserap 30 Persen
Baca juga: Polisi Tetapkan 16 Tersangka, Kasus Bentrok Ormas Berujung Pengrusakan di Gombong Kebumen
Baca juga: Berikut Kronologi Pemuda Asal Kebumen Ini Dibacklist, Lima Tahun Tidak Boleh Mendaki Gunung Sindoro