Berita Jawa Tengah
Berikut Kronologi Pemuda Asal Kebumen Ini Dibacklist, Lima Tahun Tidak Boleh Mendaki Gunung Sindoro
IFP warga Kebumen dibacklist tidak boleh mendaki Gunung Sindoro selama lima tahun karena berbagai pelanggaran yang dilakukannya.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - IFP, pendaki asal Kabupaten Kebumen yang dibacklist lima tahun oleh Basecamp Gunung Sindoro akhirnya meminta maaf.
IFP sempat dibacklist tidak boleh mendaki Gunung Sindoro selama lima tahun karena berbagai pelanggaran yang dilakukannya.
Ia sempat mengaku sakit seusai terjatuh hingga harus dievakuasi petugas basecamp (ranger) dari pos 3.
Baca juga: Truk Bermuatan Kaca dan Kayu Tabrakan di Jalur Kertek Wonosobo, Gapura Desa Ikut Hancur
Baca juga: Kecelakaan Lalu Lintas Sering Terjadi di Jalur Parakan-Kertek, Ini Kata Dishub Wonosobo
Baca juga: Berkah Warga di Pertigaan Doplak Wonosobo, Polisi Bagikan Paket Berisi Sayuran, Ini Tujuannya
Baca juga: Cerita Heri Mendulang Untung di Masa Pandemi, Tangkap Peluang Budidaya Nila di Wulungsari Wonosobo
Pemuda itu bahkan sempat ditandu karena dikhawatirkan kondisinya kian parah jika dipaksa jalan.
Dia lantas dijemput sepeda motor menuju basecamp.
Anehnya, menurut Andika, pengelola basecamp Ndoro Arum, Dusun Banaran, Desa Kayu Giyang, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, IFP bisa berjalan normal seperti tidak menunjukkan rasa sakit di kakinya.
Pemuda itu lantas menuju parkiran dan keluar meninggalkan basecamp mengendarai motor.
Selain itu, dia juga dianggap berperilaku kurang sopan, baik ke sesama pendaki, pengelola basecamp dan warga sekitar.
Seusai viral di media sosial (medsos), polisi bersama aparat desa terkait memediasi IFP dengan pengelola Basecamp Ndoro Arum, pada Sabtu (21/8/2021).
Di situ, IFP mengakui tindakannya salah.
Karena itu, ia meminta maaf kepada pengelola basecamp, warga desa, dan pendaki Indonesia.
Dia pun mengajak para pendaki untuk tidak mencontoh perbuatannya.
Ia juga menerima sanksi yang diberikan pengelola berupa larangan mendaki Gunung Sindoro selama lima tahun.
"Dia sudah bikin video klarifikasi dan minta maaf," kata Andika kepada Tribunbanyumas.com, Senin (23/8/2021).
Meski telah meminta maaf atas perbuatannya, pihaknya tidak mengubah keputusan.