Berita Banjarnegara
7 Warga Panti Pamardi Raharjo Banjarnegara Sempat Positif Covid, Sembuh Berkat Obat Flu dan Vitamin
Hari-hari sebelum pandemi Covid-19 melanda, kehidupan warga di Panti Pamardi Raharjo, Bawang, Banjarnegara sudah terisolasi.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Hari-hari sebelum pandemi Covid-19 melanda, kehidupan warga di Panti Pamardi Raharjo, Bawang, Banjarnegara sudah terisolasi.
Warga panti yang rata-rata punya riwayat gangguan jiwa sengaja dipisahkan dari kehidupan masyarakat luar.
Alhasil, mereka jarang berinteraksi dengan masyarakat luar.
Hanya sesekali mereka diizinkan keluar panti untuk kepentingan tertentu.
Ternyata, meski jarang melakukan kontak langsung dengan warga luar, Covid-19 masih bisa menembus panti dan menginfeksi warganya.
Baca juga: Cerita Kedekatan Bupati Banjarnegara dengan ODGJ: Mulai Bujuk Berobat hingga Ajak Tinggal Bersama
Baca juga: Beginilah Potret Budhi Sarwono di Pansos Pamardi Raharjo Banjarnegara, Kerap Makan Bareng ODGJ
Baca juga: Kembali Viral setelah Sebut Menko Marves sebagai Menteri Penjahit, Bupati Banjarnegara Minta Maaf
Baca juga: Bupati Banjarnegara Minta Warga Tetap Jaga Prokes, Izinkan Lagi Kegiatan saat Status PPKM Level 2
Tujuh warga panti sempat terpapar Covid-19, antara Mei hingga Juni 2021 lalu.
Mereka dinyatakan positif Covid-19 dari hasil tes swab. Enam pegawai panti ikut terpapar.
"Saat itu, kami lockdown dua pekan," kata Isriadi Widodo, Kepala Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dewanata Cilacap, Selasa (24/8/2021).
Isriadi tak mengetahui sumber penularan Covid-19 ke warga panti.
Bisa jadi, penularan terjadi karena masih ada kontak langsung antara warga panti atau petugas, dengan pemasok kebutuhan pokok dari luar.
Kemungkinan lain, pegawai panti tertular dari keluarga di rumah atau lingkungan tempat tinggal mereka, sehingga virus itu terbawa ke tempat kerja.
Beruntung, warga panti yang terpapar corona hanya mengalami gejala ringan, demam atau batuk.
Para pegawai yang terpapar menjalani isolasi mandiri di rumah. Sementara, penerima manfaat yang sakit diisolasi di panti.
Mereka ditempatkan di ruang khusus yang terpisah dengan penerima manfaat lain.
Kontak mereka dengan penerima manfaat lain yang sehat pun dibatasi.
Kebutuhan mereka, termasuk vitamin dan obat-obatan, dicukupi oleh petugas yang sehat.
Baca juga: Sulitnya Warga Kota Semarang Dapat Kupon Vaksinasi Dosis Kedua di Aplikasi, Daftar saat Tengah Malam
Baca juga: Masih Dilabeli Level 4 dalam PPKM, Ini Data Terbaru Kasus Covid di Banyumas
Baca juga: Peras Pengusaha Rp 2 Miliar, Jaksa Gadungan Diringkus saat Menginap di Hotel di Kota Semarang
Baca juga: Sejak 3 Juli 2021, Stasiun Purwokerto Banyumas Layani Vaksinasi Covid pada 5.131 Orang
Para pasien yang rata-rata ODGJ ini juga sadar mereka menderita Covid-19 usai diberitahu petugas.
Ia mengatakan, meski menderita gangguan mental, para penghuni panti mengetahui informasi soal Covid-19.
Pihaknya, bekerjasama dengan Puskesmas, rutin melakukan sosialisasi kepada warga panti, termasuk menyangkut upaya pencegahan dengan protokol kesehatan yang mesti mereka patuhi.
Mengetahui terpapar penyakit mematikan, para ODGJ ini menyikapinya santai.
Mereka terlihat tenang seperti tak memikirkan penyakit yang menggerogoti tubuh.
"Mereka tahu Covid. Mereka tenang saja ketika dikasih tahu sakitnya," katanya.
Tidak ada rotan akar pun jadi. Karena tidak ada obat spesifik Covid-19, pihaknya memilih mengikuti saran Bupati Banjarnegara untuk membeli obat flu yang terjual bebas di warung.
Pihaknya rutin memberikan obat flu itu ke pasien agar mereka lekas sembuh.
Selain obat flu, mereka ditunjang vitamin dan makanan bergizi setiap hari.
Siapa sangka, tidak butuh waktu lama, kondisi mereka terus membaik hingga sembuh beberapa hari kemudian.
Mereka dinyatakan negatif Covid-19 dari hasil tes usap.
"Sudah sembuh semua, hanya dikasih obat flu sesuai saran pak bupati," katanya. (*)