HUT Kemerdekaan RI
Suyadi Minta Pemerintah Lebih Sering Berikan Bansos: Curhatan Tukang Tambal Ban di Bawen Semarang
Meski status level penularan Covid-19 di Kabupaten Semarang telah menurun ke level 3, tetapi dampaknya secara sosial belum sepenuhnya pulih.
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, UNGARAN - Seorang tukang tambal ban di tepi jalan wilayah Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Aloysius Suyadi (67) tidak menyangka lapak tempatnya biasa mangkal didatangi Bupati Semarang Ngesti Nugraha, Selasa (17/8/2021) sore.
Suyadi kaget karena semula orang yang menyambanginya itu adalah pengurus DPC PDIP Kabupaten Semarang.
Tetapi, setelah mengenalkan diri baru diketahui orang itu Bupati Semarang.
Baca juga: Turun Level Jadi 3, Kota Semarang Siap Buka Tempat Hiburan dan Wisata: Pengunjung Harus Sudah Vaksin
Baca juga: Bantu Atasi Covid, Pertamina Gelar Tes Antigen dan Bagikan Vitamin di Tiga SPBU di Kota Semarang
Baca juga: Hendi Sebut Angka Kasus Covid-19 di Kota Semarang Kian Menurun, Tapi Memang Ada Kendala Ini
Baca juga: Keren Nih, Kota Semarang Miliki Kampus UMKM Shopee, Ganjar: Saatnya Bikin Kerjaan Sendiri
"Tadi saya kira ya orang partai lagi baksos saja."
"Tidak tahunya malah pak Bupati Semarang karena pakai masker, saya tidak mengenali," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (17/8/2021).
Suyadi mengatakan, sempat mengutarakan uneg-unegnya saat ditanya kondisi selama pandemi virus corona (Covid-19).
Ditambah lagi adanya penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Kepada Ngesti, lanjutnya, dia berharap pemerintah rutin memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak khususnya pekerja non formal seperti dirinya.
"Tadi ditanya bagaimana penghasilan, saya jawab menurun."
"Dan saya minta bantuan lebih sering, baik sembako atau lainnya," katanya.
Selama pandemi dan perpanjangan PPKM pendapatannya menurun drastis.
Sebelumnya, perhari dari hasil membuka jasa tambal ban dia mendapatkan uang rata-rata Rp 100 ribu.
Kondisi sekarang kata dia, untuk mendapatkan hasil yang sama sangat susah.
Alih-alih bertahan, dia terpaksa menurunkan tarif jasa tambal ban baik ukuran besar maupun kecil.
"Dahulu kalau tambal ban besar saya hargai Rp 20 ribu, yang kecil Rp 15 ribu."
"Sekarang saya samakan harganya, karena cari uang sehari Rp 100 ribu saja sekarang susah," ujarnya.
Ngesti Nugraha menyampaikan bertepatan HUT ke 76 RI, pengurus DPC PDIP Kabupaten Semarang mengadakan bakti sosial.
Yakni dengan membagikan paket sembako kepada warga terdampak Covid-19.
Dia menambahkan, meski status level penularan Covid-19 di Kabupaten Semarang telah menurun ke level 3, tetapi dampaknya secara sosial belum sepenuhnya pulih.
"Jadi kami bergotong royong membagikan sembako ke tukang tambal ban."
"Lalu pedagang warung, pemulung, dan para anak yatim di panti asuhan," papar Ketua DPC PDIP Kabupaten Semarang itu kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (17/8/2021).
Ngesti mengungkapkan, sembako yang dibagikan secara langsung kepada masyarakat berjumlah 760 paket.
Selain yatim piatu di panti asuhan bantuan juga diberikan ke anak yang orangtua meninggal karena Covid-19. (*)
Disclaimer Tribun Banyumas
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).
Baca juga: Ini Pesan Gubernur Ganjar di Upacara HUT RI di Banjarnegara: Kita Mestinya Jadi Lumbung Pangan Dunia
Baca juga: RSI Banjarnegara: Ibu Hamil Boleh Ikut Program Vaksinasi, Tapi Ini Syaratnya
Baca juga: Kecelakaan Karambol Flyover Brebes, Jasa Raharja: Hak Santunan Korban Diberikan Via Rekening
Baca juga: Tidak Dapat Perhatian Pemerintah, Belasan Buruh di Brebes Ini Minta Diisolasi Terpusat