Berita Tegal Hari Ini
Kisah Pilu Si Pengayuh Becak di Tegal, Saad Menumpang di Kios Karena Diusir Anak, Begini Ceritanya
Ketika ditanya tempat tinggal, Saad mengatakan, ia menumpang di kios temannya yang merupakan seorang tukang jahit.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan nasib memprihatinkan seorang tukang becak di Kabupaten Tegal.
Tukang becak itu bernama Saad, berusia 77 tahun.
Video itu dibagikan oleh akun Instagram @lambeghosip.
Dalam video tersebut, Saad direkam oleh seorang ibu yang menaiki becak bersama anak laki-lakinya.
Ibu itu kemudian menceritakan nasib Saad.
Baca juga: Antrean Helm Mengular di Gedung Birao Tegal Sejak Subuh, Cara Warga Dapat Formulir Vaksin Covid
Baca juga: Kemenag Kabupaten Tegal Izinkan Madrasah Negeri Gelar Sekolah Tatap Muka, Ini Syaratnya
Baca juga: Angka Kematian Masih Tinggi, Alasan Utama Kota Tegal Masuk Aturan PPKM Level IV
Baca juga: Bikin Heboh Warga Tegal, Asal Bau Menyengat Mirip Gas Elpiji Ternyata Drum Bekas Limbah Kimia
Dia diceritakan diusir oleh anaknya dan kini menumpang di rumah temannya.
Kemudian penghasilan dari becak hanya sekira Rp 7.000 per hari.
"Dia curhat sekarang sepi karena banyak orang lebih memakai kendaraan online."
"Sedih banget dengar ceritanya, kadang beliau gak bisa makan kalau sepi penumpang," kutipan tulisan dalam video tersebut.
Cerita tukang becak itu menarik rasa iba dari para warganet.
Video itu bahkan sudah ditonton sebanyak 26 ribu kali dengan 993 komentar.
Mereka banyak yang meminta dibukakan open donasi untuk membantu tukang becak tersebut.
Saat ditemui Tribunbanyumas.com, Rabu (11/8/2021), Saad sedang duduk di atas becaknya di Jalan Pala Raya, Mejasem, Kabupaten Tegal.
Dia bercerita, sejak pagi hingga sore hari baru mendapatkan satu penumpang dengan ongkos Rp 15 ribu.
"Penumpang tidak tentu, ini sehari saja satu kali."
"Uangnya buat makan."
"Kadang kala ya tidak dapat, seperti kemarin."
"Kadang kala dapat Rp 15 ribu, Rp 10 ribu," kata Saad kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (11/8/2021) sore.
Saad mengatakan, tempat mangkalnya ada dua tempat.
Biasanya ia mangkal di SPBU Pertigaan RS Mitra Siaga Kabupaten Tegal.
Selain itu juga di Jalan Pala Raya Kecamatan Mejasem.
Tepatnya di depan kios penjahit Citra Busana.
"Kalau di sini tidak ada ya di depan (red, RS Mitra Keluarga)."
"Kalau masih tidak ada ya, saya tidak bawa penumpang," ujarnya.

Diusir, Kini Tinggal Menumpang
Ketika ditanya tempat tinggal, Saad mengatakan, ia menumpang di kios temannya yang merupakan seorang tukang jahit.
Depan kios tersebut kerap dijadikan untuk tempat mangkal.
Dia menumpang sudah empat tahun.
Saad mengatakan, ia terpaksa menumpang karena tidak ada pilihan lain.
Karena anak-anaknya tidak menerimanya untuk tinggal di rumah.
"Istri sudah tidak ada, anak ada."
"Tapi saya bisanya cuma nangis."
"Setiap malam saya nangis batin," ungkapnya.
Saad mengatakan, anaknya tidak menginginkan ia pulang ke rumah.
Dia ikhlas meskipun diabaikan oleh anak-anaknya.
Meski begitu, ia tetap akan memaafkan anaknya jika mendatanginya.
Tapi ia sedih karena anaknya bahkan tidak pernah mengunjungi.
"Sebagai orangtua saya tetap akan memaafkan."
"Saya ikhlas."
"Saya juga tidak ingin mencampuri urusan anak-anak saya," katanya. (*)
Baca juga: Tempat Wisata di Banyumas Masih Tutup, Tempat Ibadah Boleh Buka Maksimal 25 Persen dari Kapasitas
Baca juga: Vaksinasi Covid bagi Ibu Hamil di Banyumas Baru Tercapai 57 Persen, Banyak yang Tak Lolos Screening
Baca juga: Penyekatan di Purwokerto Diperlonggar, Perempatan Palma dan Simpang Pasar Wage Kembali Dibuka 24 Jam
Baca juga: Ibu Hamil Positif Covid Dikarantina di Hotel Tiara Purwokerto, Bupati Banyumas: Mudahkan Penanganan