Berita Jateng
Pulau Jawa Kembali Mengalami Bediding, Suhu Dingin Menusuk Tulang ini Diperkirakan hingga September
Pulau Jawa kembali mengalami bediding. Dingin yang menusuk tulang ini diperkirakan terjadi hingga September 2025.
TRIBUNBANYUMAS.COM - Hawa dingin menusuk tulang dikeluhkan sejumlah warganet di berbagai wilayah di Indonesia sejak Kamis (14/8/2025) malam.
Fenomena yang biasa disebut bediding ini dicatat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setelah terjadi di sejumlah wilayah di Pulau Jawa pada awal Juli 2025.
BMKG mencatat, selain di Pulau Jawa, bediding di pertengahan bulan Agustus ini juga terjadi di Bali dan Nusa Tenggara.
Udara dingin terjai hampir sepanjang hari, terutama saat pagi dan malam.
"Fenomena bediding merupakan istilah lokal yang menggambarkan kondisi udara yang sangat dingin, terutama dirasakan saat malam hingga pagi hari," ujar Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani dikutip dari Kompas.com, Jumat (15/8/2025).
Baca juga: Kapan Fenomena Mbediding di Jateng Berakhir? Suhu di Dieng Tembus 0 Derajat Celsius
Andri mengatakan, bediding dirasakan saat puncak musim kemarau.
"Umumnya, terjadi selama puncak musim kemarau, yaitu pada Juli hingga Agustus," tambahnya.
Menurut Andri, udara dingin menusuk tulang paling terasa di daerah dataran tinggi, baik pegunungan maupun perbukitan.
Meski begitu, suhu dingin umumnya dirasakan di sebagaian besar wilayah Indonesia bagian selatan Khatulistiwa, di antaranya Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pemicu Bediding
Andri menjelaskan, suhu dingin menusuk tulang yang terjadi Agustus ini dipicu beberapa faktor.
Di antaranya, angin timuran dari Australia yang bersifat kering dan dingin akibat aktifnya Monsun dingin Australia pada Juni hingga Agustus.
Fenomena bediding juga dipengaruhi langit cerah tanpa awan yang memungkinkan radiasi permukaan Bumi cepat menghilang saat malam hari sehingga terjadi pendinginan yang cukup ekstrem di permukaan.
Baca juga: BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi Capai 4 Meter di Laut Selatan Cilacap
Faktor lain adalah kelembapan udara yang rendah atau kering (berdasarkan pantauan satelit Himawari-watervapor).
Kondisi ini mengakibatkan tidak ada media penyimpanan panas di atmosfer dekat permukaan, sebagaimana udara kering tidak bisa menahan panas seefektif udara lembap.
"Fenomena bediding diperkirakan berlangsung hingga awal September 2025 terutama di wilayah selatan Indonesia yaitu pulau Jawa hingga Nusa Tenggara, sebagaimana biasanya terjadi saat puncak musim kemarau," kata Andri. (Kompas.com/Yefta Christopherus Asia Sanjaya)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indonesia Kembali Dilanda Suhu Dingin Agustus 2025, Wilayah Mana Saja yang Terdampak?".
Kisah Pedih Edi, saat Ngaji Disodori Akta Cerai Istri: Lapor ke Polisi Soal Keterangan Palsu |
![]() |
---|
Mahasiswa KKN-T IPB Ajari Peternak Banjarnegara Bikin Pakan Fermentasi, Solusi Malas Ngarit |
![]() |
---|
Usai Bebas Bersyarat, Rumah Bambang Tri Penulis Buku Jokowi Undercover di Blora Sepi |
![]() |
---|
Bahaya Hilang Konsentrasi Berkendara, Begini Cara Aman Bikers Gunakan Aplikasi Navigasi |
![]() |
---|
Bus Trayek Wonosobo-Dieng Mogok Massal, Protes Pick Up Buat Angkut Penumpang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.