Berita Jateng
Donor Plasma Konvalesen di Jateng Masih Rendah, Gus Yasin: Covid Masih Dianggap Aib
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen memantau pelaksanaan donor plasma konvalesen di PMI UDD Banyumas, Selasa (3/8/2021).
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen memantau pelaksanaan donor plasma konvalesen di PMI UDD Banyumas, Selasa (3/8/2021).
Dalam pemantauannya tersebut, Gus Yasin, sapaannya, mengatakan, permintaan plasma darah di PMI Banyumas mencapai 900 kantong.
Namun demikian, PMI Banyumas baru bisa memenuhi sekitar 430 kantong plasma konvalesen.
"Saya lihat, tadi, sudah mulai banyak yang donor. Tapi, permintaannya juga masih tinggi," katanya kepada Tribunbanyumas.com.
Baca juga: Dinyatakan Negatif Covid, Wagub Jateng Gus Yasin Jalani Pemulihan di Kampung Halaman di Rembang
Baca juga: Jateng Masih Butuh Banyak Pedonor Plasma Konvalesen, Taj Yasin: Kebutuhan Terapi Bergejala Berat
Baca juga: Dorong Penyintas Covid Berdonor Plasma Konvalesen, Pemkab Semarang Sediakan Titik Donor di Kecamatan
Baca juga: PMI Kota Semarang Diserbu Penyintas Covid, Ramai-ramai Donor Plasma Konvalesen
Gus Yasin mengungkapkan, masih ada ketakutan dari para penyintas Covid-19 untuk berdonor plasma.
"Biasanya muncul 'wong aku mari lara kok dikon donor' (orang aku sembuh dari sakit kok disuruh donor)" ungkapnya.
Wagup mengungkapkan, banyak warga tidak tahu, donor plasma ini berbeda dari donor darah biasa.
"Kalau donor biasa, itu diambil darahnya. Tapi, kalau donor plasma ini yang diambil plasmanya saja," tambahnya.
Ia menerangkan, darah yang diolah di mesin itu, setelah dipisahkan dari plasmanya, darahnya dikembalikan lagi ke tubuh.
Gus Yasin berharap, masyarakat yang belum mau mengakui positif Covid-19 mau menyumbangkan secara sukarela plasmanya.
"Banyak yang memiliki gejala Covid-19 tetapi tidak mau mengungkap," kata dia.
Menurutnya, masih banyak warga yang menganggap Covid-19 sebagai aib dan merasa khawatir didekati.
"Kita ada program Gedor Lakon, Gerakan Donor Plasma Konvalesen, yang sudah dijalankan sejak dua pekan lalu. Kami sampaikan kepada bupati/wakil bupati, wali kota/wakil wali kota, untuk memberikan contoh. Kita bersama-sama menjadi lakon," katanya.
Baca juga: PPKM Level 4 di Semarang Diperpanjang, Wali Kota Hendi: Aturan Pembatasan Masih Sama
Baca juga: Ini Temuan Gubernur Ganjar Terkait Data Vaksinasi Covid Daerah dan Pusat yang Tak Sama
Baca juga: Stok Sejumlah Merek Vitamin di Purwokerto Banyumas Langka, Apoteker: Warga Fanatik Produk Tertentu
Baca juga: Ingin Punya Training Center Lengkap, PSIS Cari Lahan 2 Hektare di Semarang Atas
Disinggung kebutuhan donor plasma konvalesen di Jawa Tengah, dia mengatakan, berdasarkan data terakhir hari Senin (2/8/2021), terdapat permintaan sekitar 15.000 kantong dan baru terpenuhi sekitar 13.000 kantong.
"Masih banyak yang belum terpenuhi," tuturnya. (Tribunbanyumas/jti)