Berita Bisnis
PPKM Level 4 Berakhir 2 Agustus, Apindo Jateng Berharap Tak Diperpanjang Lagi
Apindo Jateng meminta pemerintah mempertimbangkan ulang jika berencana memperpanjang PPKM level 4 yang berakhir besok.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah meminta pemerintah realistis apabila pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 yang berakhir besok (2/8/2021), kembali diperpanjang.
Ketua Apindo Jateng Frans Kongi mengatakan, dampak yang dirasakan dunia usaha kini sudah semakin berat. Pihaknya pun mendesak pemerintah mempertimbangkan matang-matang terkait dampak dari kebijakan nantinya.
"Bagi kami di dunia usaha, pandemi ini sungguh sangat memberikan bencana. Sangat berat. Kalau pandemi ini terus berkembang, kemungkinan kami lebih jatuh lagi sehingga kami mengharap keputusan pemerintah ini suatu hal yang realistis," kata Frans saat dihubungi, Minggu (1/8/2021).
Baca juga: Pemerintah Wacanakan Perusahaan Terapkan 15 Hari Kerja, Begini Tanggapan Apindo Karanganyar
Baca juga: Selama PPKM, Produksi Sampah di Kota Semarang Turun 100 Ton Per Hari
Baca juga: Kali Pertama, LPPM Unika Soegijapranata Semarang Danai 16 Skim Penelitian dan Pengabdian
Baca juga: Layanan Vaksinasi Dihentikan Sementara di Tujuh Puskesmas, Pemkot Semarang: Stok Lagi Menipis
Frans memaparkan, upaya pemerintah mengatasi pandemi Covid-19 lewat kebijakan PPKM, telah membawa dampak signifikan bagi perusahaan.
Jika PPKM level 4 kembali diperpanjang, menurutnya, pemerintah perlu bertanggungjawab, baik terhadap nasib pengusaha maupun karyawan.
Sebab, kata dia, selama kebijakan tersebut diberlakukan, telah banyak karyawan yang dirumahkan.
Juga perusahaan-perusahaan, menurutnya, telah mengalami keterpurukan sehingga perlu adanya stimulus dari pemerintah agar tetap bisa bertahan.
"Sudah tentu tidak semua karyawan bisa bekerja dengan PPKM ini jadi pasti ada karyawan yang dirumahkan. Untuk itu, kami minta pemerintah membantu sebab pasti kami sudah tidak punya dana lagi karena tahun lalu juga sudah mengalami hal luar biasa dari pandemi ini," ungkapnya.
Frans meminta pemerintah membantu para karyawan lewat subsidi.
Di samping itu, pihaknya juga meminta stimulus dari pemerintah agar pengusaha dan karyawan tetap bisa bertahan di tengah pandemi ini.
"Kami minta bantuan pemerintah supaya bertahan hidup, jangan sampai kami jadi kolaps karena kalau sampai kolaps, sudah bahaya, bukan hanya pengusaha dan karyawan yang rugi, tapi juga pemerintah," katanya.
"Untuk itu, kami minta pemerintah membantu soal pembiayaan tarif listrik, pajak, semua. Kami minta relaksasi seperti tahun lalu sehingga dalam keadaan semacam ini, kita masih bisa bertahan," lanjutnya.
Baca juga: Pemkot Tegal Mulai Program 1.000 Gerai Vaksin Covid, Warga Luar Kota Antusias Mendaftar
Baca juga: Kompetisi Liga 1 Direncanakan Dimulai 20 Agustus, GM PSIS Semarang: Terlalu Dipaksakan
Baca juga: Wow! Medali di Olimpiade Tokyo 2020 Ternyata Terbuat dari Bahan Daur Ulang Ponsel dan Laptop
Baca juga: Ingin Barter Sepatu dengan Susu Formula Anak, Pria di Laweyan Solo Ini dapat Bantuan dari Polresta
Ia menambahkan, selama PPKM berlangsung, pihaknya mendesak pemerintah secara serius dan segera melakukan penanganan pandemi ini.
Ia meminta pemerintah secara sungguh-sungguh melakukan percepatan vaksinasi, terutama bagi para karyawan.
Sebab, menurutnya, saat ini, masih banyak karyawan di Jawa Tengah yang belum mendapatkan vaksin.