Berita Semarang Hari Ini
Daftar Tunggu Permintaan Plasma Konvalesen di Semarang Capai 1.280 Kantong, Ini Penyebabnya
Peningkatan permintaan menyebabkan daftar tunggu penerima donor plasma konvalesen semakin panjang hingga 1.280 kantong per Sabtu (10/7/2021) siang.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
Selepas sembuh, dia pun mendatangi PMI Kota Semarang atas kesadaran diri sendiri.
Dia mendonorkan plasma darahnya.
Sebagai penyintas, plasma darahnya sangat dibutuhkan bagi penderita Covid-19.
"Awalnya sih ragu namun saya mantapkan dengan niat ladang ibadah," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (10/7/2021).
Dia mengungkapkan, pengamalan mendonorkan plasma awalnya dicek darahnya.
Ternyata plasma darahnya terhitung bagus.
Selang sehari kemudian darahnya baru diambil.
"Saya tidak merasakan apa-apa saat donor."
"Tidak merasakan sakit," ujarnya.
Dia mengungkapkan, para penyintas Covid-19 diharapkan melakukan aksi kemanusiaan dengan mendonorkan darah plasma sebagai bentuk kepedulian terhadap para penderita Covid 19.
Apalagi ahli kedokteran menyebut, plasma penyintas sebagai salah satu obat penyembuh pasien Covid-19.
Dengan gerakan kemanusiaan itu, dia berharap pandemi Covid-19 segera berakhir.
Apalagi ahli kedokteran menyebut, plasma penyintas sebagai salah satu obat penyembuh pasien Covid-19.
"Mari datang ke PMI terdekat untuk donorkan darah plasma tanpa memandang latar belakang penerima donor," tuturnya. (*)
Disclaimer Tribun Banyumas
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).
Baca juga: Juragan Tempe Ditemukan Tewas di Bawah Jembatan Pait Pemalang, Tiba-tiba Nyebur ke Sungai Dini Hari
Baca juga: Rumah Sakite Ojo Kemprohlah: Ganjar Kecewa Saat Sambangi RSUD dr M Ashari Pemalang
Baca juga: Pemkab Pekalongan Buka Lowongan untuk 99 Relawan Kesehatan setelah 205 Nakes Positif Covid
Baca juga: Ganjar Cerita Kesedihannya Saat Kunjungi Pemalang dan Pekalongan: Tolong Bisa Tegas Lagi