Bupati Tiwi Cek Kondisi Warga Desa Selabaya, Disebutnya Karena Kasus Aktif Tertinggi di Purbalingga

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi bersama Forkopimda mengunjungi satu desa dengan kasus aktif Covid-19 tinggi, yakni Desa Selabaya, Kecamatan Kalimanah, Selasa (6/7/2021). 

Lokasi yang dikunjungi tepatnya berada di RT 02 dan RT 04 RW 05.

Di sana, sebanyak 44 warganya sedang menjalani isolasi mandiri.

Bupati Tiwi --sapaan akrab Dyah Hayuning Pratiwi-- ingin memastikan apakah mereka menjalani isolasi mandiri telah mendapatkan pengawasan dan perhatian ketat dari Satgas Jogo Tonggo ataupun tenaga kesehatan. 

Baca juga: Pelanggaran PPKM Darurat di Purbalingga Terbanyak Kedua di Jateng, Bupati Keliling Cek Setiap Malam

Baca juga: Pemkab Serahkan Raperda RPJMD ke DPRD, Ini Arah Pembangunan Purbalingga 5 Tahun ke Depan

Baca juga: Klaster Hajatan di Desa Brecek Purbalingga Meluas, PPKM Mikro Wilayah Diperpanjang

Baca juga: Bupati Purbalingga Ancam Tak Cairkan ADD bagi Desa yang Tak Alokasi Dana untuk Penanganan Covid

Kunjungan ini juga guna menyemangati warga yang isolasi agar tetap menjaga kesehatannya.

Bupati juga melakukan penempelan stiker penanda rumah yang terdapat warga sedang menjalani isolasi mandiri. 

"Kegiatan pemasangan stiker ini agar memudahkan dalam rangka memonitor perkembangan kesehatan warga yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah." 

"Agar ke depannya bisa dipantau hingga hasil akhirnya," ujar Bupati kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (6/7/2021). 

Stiker yang ditempelkan bertuliskan informasi 'Penghuni Rumah Ini Sedang Melakukan Isolasi Mandiri'. 

Selain itu juga terdapat kolom nomor, nama, tanggal mulai isolasi mandiri, hingga tanggal selesainya.

Pada Rabu (7/7/2021) direncanakan pula dilaksanakan penyuntikan multivitamin terhadap masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Bupati berharap, melalui pemberian multivitamin ini bisa mempercepat penyembuhan dari positif menjadi negatif dan sehat kembali. 

Sementara Bidan Desa Selabaya, Marisha Eka menjelaskan, di desa tersebut saat ini terdapat 49 kasus aktif Covid-19.

Sebanyak 3 orang di antaranya sembuh, 2 meninggal, dan 44 sedang menjalani isolasi mandiri. 

Dia menambahkan, 44 orang yang menjalani isolasi mandiri itu umumnya berasal dari klaster keluarga serta pekerja pabrik.