Berita Kesehatan
Pasien dan Pengunjung Bakal Dengarkan Musik Terapi, Bagian Program Green Hospital RSUD Karanganyar
Selain pojok musik, klinik jantung, dan penghantaran obat, ada juga penebaran bibit ikan di kolam saat launching Green Hospital RSUD Karanganyar.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - Bupati Karanganyar, Juliyatmono meresmikan program Green Hospital dengan beragam inovasi di RSUD Karanganyar, Rabu (23/6/2021).
Ada beberapa inovasi dalam program tersebut seperti penambahan poliklinik jantung, music corner, dan penghantaran obat untuk memudahkan pasien sehingga tidak perlu menunggu di rumah sakit.
Dirut RSUD Karanganyar, Iwan Setiawan Aji menyampaikan, selain pojok musik, klinik jantung, dan penghantaran obat, ada juga penebaran bibit ikan di kolam saat launching Green Hospital itu.
Baca juga: Update Klaster Pabrik Sepatu Jaten Karanganyar, Jumlah Karyawan Positif Covid-19 Menjadi 108 Orang
Baca juga: Candi Cetho Ditutup Hingga 2 Juli 2021, Disparpora Karanganyar: Hindari Kerumunan Pengunjung
Baca juga: Karyawan Diupayakan Tetap Dapat Upah, Pasca Pabrik Sepatu di Jaten Karanganyar Ditutup Sementara
Baca juga: Belajar Tatap Muka Jadi Dilaksanakan Juli 2021? Bupati Karanganyar: Cuma Tinggal Tekan Tombol Saja
"Kami ingin punya inovasi di tengah pandemi ini."
"Kalau status takutnya banyak yang stres."
"Kami mikir apa yang cocok," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (23/6/2021).
Terkait pojok musik, RSUD Karanganyar bekerja sama dengan ISI Surakarta untuk menyuguhkan musik kepada para pelanggan yang sedang antre menunggu obat atau menjalani pemeriksaan.
Sehingga mereka diharapkan tidak merasa jenuh.
"Nanti seminggu sekali atau dua minggu sekali, mereka tampil menyanyikan lagu."
"Kami cermati terlebih dahulu lagu apa yang cocok, semisal musik terapi," ucapnya.
Iwan menuturkan, RSUD Karanganyar juga bekerja sama dengan PT Pos Indonesia untuk memberikan layanan antar obat pasien ke rumah masing-masing tanpa harus menunggu di rumah sakit.
"Sudah berjalan sekira 3 bulan."
"Kalau berkenan mereka mendaftarkan terlebih dahulu."
"Nanti obat diantar ke rumah."
"Sehingga bisa mengurangi antrean dan memudahkan pelanggan."
"Ada biaya tambahan karena itu di luar pelayanan yang disepakati," jelasnya.
Sementara itu Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan, soal pojok musik, privasi, dan kenyamanan pasien harus tetap dijaga.
Adanya semacam musik terapi diharapkan dapat berdampak terhadap perkembangan kondisi pasien.
"Bagi yang tidak suka dengan musiknya, bisa menekan tombol off."
"Nanti disediakan tombol di kamar."
"Misal speaker per kamar itu ada," ungkapnya. (Agus Iswadi)
Baca juga: Berselang Cuma Dua Hari Seusai Diresmikan, Keterisian di RSDC Kedungmundu Semarang Sudah 30 Persen
Baca juga: Kasus Covid Belum Terkendali, Rencana Sekolah Tatap Muka di Kota Semarang Jadi Tak Pasti
Baca juga: Tercatat Ada Tiga SMP Masih Terapkan PPDB Offline, Disdikpora Kudus: Pendaftar Hanya Orang Sekitar
Baca juga: Tak Ada Lagi Pengiriman ke Donohudan, Karantina Covid di Kudus Kini Dipusatkan di Desa dan Kecamatan