Berita Jawa Tengah
Porang Potensi Ekspor, Bupati Semarang Sebut Setahun Petani Bisa Hasilkan Seribu Ton
Tanaman porang selain memiliki nilai ekonomi yang tinggi, juga tidak masalah apabila ditanam pada lahan kurang produktif.
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, UNGARAN - Pemkab Semarang mendorong para petani di Bumi Serasi agar menanam komoditas tanaman dengan hasil panen yang memiliki potensi ekspor, seperti porang, pisang cavendis, maupun talas bening.
Bupati Kabupaten Semarang, Ngesti Nugraha mengatakan, tanaman porang selain memiliki nilai ekonomi yang tinggi, juga tidak masalah apabila ditanam pada lahan kurang produktif.
"Untuk potensi porang ini cukup bagus."
"Dari sekira 15 ribu bibit yang ditanam pada luas lahan sekira 6 hektare, menghasilkan rata-rata 5-7 kilogram umbi atau sekira 75 ton per hektare," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (18/6/2021).
Baca juga: Batasi Mobilitas Warga, Pemkot Semarang Tutup 8 Ruas Jalan Selama 2 Pekan. Ini Lokasinya
Baca juga: Cerita Relawan Pemakaman Jenazah Covid-19 di Semarang: Pastinya Lelah Tapi Bangga Bisa Mengabdi
Baca juga: Selamat Tinggal KMC Kartini 1, Kapal Semarang-Karimunjawa, Dipensiunkan Setelah 17 Tahun Berlayar
Baca juga: BPSDMD Srondol Semarang Kembali Jadi Lokasi Karantina Covid Terpusat Jateng, 4 Asrama Siap Digunakan
Itu dikatakannya di sela panen perdana Kelompok Tani Sendangmulyo, Desa Tukang, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang.
Menurut Ngesti, total luas lahan petani porang di Kabupaten Semarang mencapai 162 hektare yang tersebar di Kecamatan Pabelan, Banyubiru, dan Tuntang.
Dia menambahkan, apabila dihitung dengan rata-rata per hektare lahan menghasilkan 60 ton umbi dalam setahun terdapat 1.000 ton umbi porang dari petani siap ekspor.
"Kemudian harga umbi basah perkilogram di angka Rp 13 ribu."
"Tetapi, sekarang sedang turun menjadi Rp 7.500."
"Beberapa negara sedang tidak bisa buka karena terdampak pandemi Covid-19," katanya.
Dia menyatakan, dengan harga tersebut sangat menguntungkan petani ketimbang hanya menanam padi.
Lebih lanjut, Pemkab Semarang tengah mendorong sejumlah pengusaha agar mengolah umbi porang dalam bentuk chip atau kering.
Bupati Semarang mengungkapkan, saat ini mulai didirikan beberapa industri pengolahan chip dengan kapasitas dari 5 sampai 20 ton per hari.
"Industri pengolahan chip saat ini sudah ada di Bergas, Jambu, dan Tengaran yang dapat
mengolah dari basah menjadi chip kering."
"Kemudian, kami juga akan fasilitasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk permodalan petani guna pengembangan porang ini," ujarnya.
