Penanganan Corona
Cerita Relawan Pemakaman Jenazah Covid-19 di Semarang: Pastinya Lelah Tapi Bangga Bisa Mengabdi
Mengenakan wearpack merah, para relawan sedang bersusah payah menurunkan peti jenazah pasien Covid-19 dari mobil jenazah, di Kota Semarang.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
"Ya awal jadi relawan pemakaman sempat menitik air mata."
"Kasihan saja kepada jenazah pasien Covid-19 yang dikubur tanpa keluarga."
"Jadi seringkali ikut mendoakan kepada jenazah semoga lebih bahagia di alam sana," ungkapnya.
Padahal, lanjut dia, jenazah Covid-19 selepas melewati proses pemulasaran jenazah sudah tak menularkan Covid-19.
Apalagi kondisi mayat sudah di peti sehingga tak akan menularkan penyakit.
Jadi tak heran, para petugas pemakaman seringkali tak memakai hazmat.
Mereka hanya mengenakan wearpack, sarung tangan lateks, masker, dan sepatu bot.
"Semisal ada pihak keluarga yang datang ke pemakaman mereka memang tak berani mendekat."
"Kami edukasi mereka dan silakan kirim doa bagi almarhum atau almarhumah di depan makamnya," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (16/6/2021).
Dia menyebut, mulai dari awal pandemi sudah menjadi relawan pemakaman Covid-19.
Dia bergabung dengan puluhan relawan lainnya menjadi petugas pemakaman Covid-19.
Menurutnya, kelompok relawan yang tergabung di jajaran relawan pemakaman Covid-19 terdiri dari Sarda Jateng, Pokdarkamtibmas, Sriti, Bankom, dan lainnya.
Dari beberapa komunitas relawan itu berkolaborasi dalam satu wadah yakni Relawan Semarang Hebat (RSH).
Tugas mereka melakukan pengawalan jenazah pasien Covid-19 dari rumah sakit hingga menguburkan jenazah.
Jam kerja mereka tak kenal waktu sesuai panggilan dari pihak rumah sakit.