Kuliner Tegal

Kupat Bongkok, Menu Sarapan Khas Tegal: Ada Tekstur Kenyal dan Rasa Pedas Manis

Khusus menu sarapan, kuliner kupat bongkok sangat mudah ditemui di Kota Tegal.

Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
Kupat bongkok, kuliner khas Tegal. Kuliner yang kerap dicari sebagai menu sarapan ini biasanya dijual Rp 5000 per porsi. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Tegal memiliki beragam kuliner khas lezat yang berbahan utama kupat.

Setidaknya, ada tiga kuliner populer dari kupat, yaitu kupat glabed, kupat blengong, dan kupat bongkok.

Khusus menu sarapan, kuliner kupat bongkok sangat mudah ditemui di Kota Tegal.

Kuliner yang satu ini memiliki cita rasa perpaduan pedas manis. Juga, ada tekstur kenyal dari mi.

Dalam penyajiannya, kupat bongkok berisi potongan kupat yang diguyur sayur tempe. Kemudian, ditaburi kerupuk mi kuning.

Harga satu porsi kupat bongkok hanya Rp 5.000.

Baca juga: Mau Mencicipi Nasi Mandhi? Kuliner Khas Timur Tengah Ini Ada di Kota Tegal, Dijamin Bikin Ketagihan

Baca juga: Waktunya Cicipi Varian Baru Kuliner Ponggol Khas Tegal, Ketan Jadi Pengganti Nasi di Warung Bu Ani

Baca juga: 64 Pedagang di Pantai Alam Indah Tegal Jalani Swab, Kapolres: Alhamdulillah Semua Negatif

Baca juga: Keren Nih, Kota Tegal Kini Punya Satpol PP Pariwisata, Tugasnya Seperti Ini

Satu di antara tempat yang menyajikan kupat bongkok adalah warung milik Karsimah di Jalan Serayu, Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal.

Seorang warga, Agus Wibowo (40) mengatakan, kupat bongkok menjadi menu favoritnya saat sarapan.

Hampir setiap hari dia menyantap kupat bongkok sebagai menu sarapan.

"Bumbunya, tempenya, enak banget. Ini kuliner dari Desa Bongkok, Kabupaten Tegal. Tapi, ramainya justru di Kota Tegal," kata Agus saat ditemui di warung Karsimah, Sabtu (12/6/2021).

Penjual kupat bongkok, Karsimah (56), mengatakan, kupat bongkok berasal dari desanya, yakni Desa Bongkok, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal.

Dijelaskan Karsimah, satu porsi kupat bongkok berisi lontong, taoge, sayur tempe, sayur mi kuning, mi kuning goreng, dan sambal.

"Awal-awalnya, yang dagang pertama, orang Bongkok. Saya juga asli dari Bongkok," kata Karsimah yang sudah berjualan kupat bongkok 10 tahun, sejak 2001.

Baca juga: Bertambah 29 Kasus dalam Satu Hari, Kabupaten Semarang Kini Berstatus Zona Merah Penularan Covid-19

Baca juga: Hilang Kendali, Truk Trailer Tabrak Tempat Cucian dan 2 Mobil di Jalan Pantura Kendal

Baca juga: Dua Kali Bertemu Iran di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2022, Kamboja Dihajar 24 Gol

Baca juga: KABAR DUKA, Penyair dan Guru Besar FIB UI Toeti Heraty Tutup Usia

Karsimah mengatakan, rasa dari kupat bongkok ini ada di bumbu dan sayur mi kuning.

Ia mengatakan, pada hari kerja, dia menghabiskan 5 kilogram beras.

Sementara, untuk akhir pekan, ia menghabiskan 10 kilogram beras.

"Saya jualan sejak pukul 6.30 WIB sampai 11.00 WIB. Untuk satu porsi, harganya Rp 5.000," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Memulai Sebuah Purwokerto

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved