Berita Jawa Tengah
Pengelola Pantai Ngebum Kaliwungu Kendal Sampai Tutup Gerbang, Akibat Pengunjung Membludak
Pengunjung mulai bertambah menjadi 763 orang pada hari ke-2, 920 orang pada hari ke-3, dan tembus 1.852 orang pada hari ke-4 di Pantai Ngebum Kendal.
Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Sepanjang libur Lebaran 2021, sejumlah destinasi wisata air di Kabupaten Kendal menjadi jujukan tempat berlibur.
Beberapa pengelola wisata dibuat kewalahan menyaring banyaknya pengunjung yang berdatangan dari dalam Kabupaten Kendal, Batang, Kota Semarang, dan beberapa daerah lainnya.
Pengelola wisata dipaksa bersikap tegas membatasi 30 persen jumlah kapasitas dan menolak pengunjung ketika sudah penuh.
Baca juga: Inilah Wajah Pembunuh Sadis di Kendal, Bunuh Ibu Mertua dan Kakak Ipar, Sakit Hati Saat Minta Maaf
Baca juga: Polisi Amankan Pisau, Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Bangunsari Kendal Diduga Dipicu Dendam
Baca juga: Ada Luka Gorok di Leher, Ibu dan Anak Warga Bangunsari Kendal Ditemukan Tewas di Kamar Mandi
Baca juga: Sampah TPA Darupono Kendal Kembali Terbakar, Petugas Gabungan Berjibaku Selama Empat Hari
Di Pantai Ngebum Kaliwungu Kendal, puncak pengunjung terjadi pada Minggu (16/5/2021), mencapi 1.852 wisatawan dalam sehari.
Ketua Bumdes Moro Berkah Desa Mororejo Kaliwungu, Abdullah Faqihudin mengatakan, puncak pengunjung diprediksi terjadi pada weekend itu.
Katanya, pergerakan pengunjung di Pantai Ngebum terus meningkat sejak hari H Lebaran.
Pada hari pertama, jumlah pengunjung mencapai 457 orang dalam sehari.
Pengunjung mulai bertambah menjadi 763 orang pada hari ke-2, 920 orang pada hari ke-3, dan tembus 1.852 orang pada hari ke-4.
Sementara kapasitas normal Pantai Ngebum Kaliwungu Kendal saat waktu normal mencapai 4.000 orang.
"Sesuai surat edaran kami komitmen batasi 30 persen."
"Setiap sesi ketika mencapai 600-700 orang, kami stop pengunjung masuk seperti yang terjadi kemarin karena pengunjung membludak."
"Ketika berkurang baru dibuka kembali," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (17/5/2021).
Abdullah menekankan kepada semua pengelola agar tetap waspada dan mengawasi penerapan protokol kesehatan hingga perayaan syawalan nanti.
Pihaknya tidak ingin pariwisata menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Kendal.
"Prosedur protokol kesehatannya kami tetap utamakan."