Penanganan Corona
Satu ABK Asal Filipina Meninggal di RSUD Cilacap, Kondisi Kesehatan Terus Menurun Sejak 5 Mei 2021
Pasien ABK asal Filipina berinisial DRQ (50) itu meninggal dunia saat dalam perawatan di RSUD Cilacap, Selasa (11/5/2021) dini hari.
TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Seorang anak buah kapal (ABK) asal Filipina yang positif Covid-19 di Cilacap, dilaporkan meninggal dunia.
Sekda Kabupaten Cilacap, Farid Maruf mengatakan, pasien berinisial DRQ (50) itu meninggal dunia saat dalam perawatan di rumah sakit, Selasa (11/5/2021) dini hari.
"Pasien tersebut dirawat di RSUD Cilacap sejak 30 April 2021 dan dinyatakan meninggal pada pukul 02.25," kata Farid seperti dilansir dari Kompas.com, Selasa (11/5/2021).
Baca juga: Berikut Kronologi Belasan ABK Positif Covid-19, Kapal Asal Filipina Saat Hendak Berlabuh di Cilacap
Baca juga: Ganjar Sebut Penanganan 13 ABK Positif Covid-19 di Cilacap Terus Dilakukan, Termasuk Tes Genome
Baca juga: Realisasi Kegiatan di Triwulan I Tak Sesuai Target, Bupati Cilacap Minta Sekda Beri Sanksi OPD
Baca juga: Cara Unik Polres Cilacap: Pemusnahan Knalpot Brong Disaksikan Orangtua Pemilik Motor
Farid mengatakan, saat ini jenazah masih berada di RSUD Cilacap.
Agen kapal masih melakukan koordinasi dengan pihak Kedutaan Besar Filipina dan pihak keluarga.
"Saat ini sedang dikoordinasikan lebih lanjut, apakah akan dimakamkan di Indonesia atau jenazah dikremasi, kemudian abunya dibawa ke Filipina," ujar Farid.
Pasalnya, sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 424 Tahun 2007 bahwa jenazah yang meninggal karena penyakit menular tidak dapat dibawa keluar dari wilayah Indonesia.
Lebih lanjut, Farid mengatakan, pada 5 Mei 3021 pasien mengalami penurunan kondisi dengan keluhan sesak napas dan saturasi oksigen menurun.
Pasien kemudian dipindah ke ruang ICU Covid-19 Amarilis untuk mendapatkan penatalaksanaan lebih intensif.
"Pada 7 Mei 2021 pasien dipindahkan ke ruang ICU sentral, karena mengalami sesak napas yang semakin memberat."
"Tanda-tanda vital mulai tidak stabil dan muncul tanda-tanda gagal napas," jelasnya.
Menurut dia, kondisi pasien semakin memburuk pada 10 Mei 2021.
Tim medis telah melakukan penanganan medis secara maksimal, namun pasien tidak tertolong.
"Pukul 02.15, pasien mengalami henti jantung, dilakukan pompa jantung, tapi pasien tidak ada respons."
"Pukul 02.25 dinyatakan meninggal oleh dokter jaga," kata Farid.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 13 orang ABK asal Filipina dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19 saat akan berlabuh di Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap.
Kemudian pada 8 Mei 2021 ABK asing yang terpapar Covid-19 di Cilacap, bertambah dari 13 menjadi 14 orang.
Kapal pengangkut gula rafinasi itu berlayar dari India pada 14 April 2021 dan tiba di Pelabuhan Cilacap pada 25 April 2021. (*)
Disclaimer Tribun Banyumas
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Satu ABK Asal Filipina yang Positif Covid-19 di Cilacap Meninggal Dunia"
Baca juga: Sampah TPA Darupono Kendal Kembali Terbakar, Petugas Gabungan Berjibaku Selama Empat Hari
Baca juga: Tiga Objek Wisata Ini Bakal Ditutup Selama Libur Lebaran, Begini Alasan Bupati Pemalang
Baca juga: Ini Skema Pelaksanaan Salat Idulfitri di Kompleks Masjid Agung Kota Tegal
Baca juga: Cuma Diberi THR Rp 50 Ribu, Alasan Mogok Kerja Ratusan Buruh Pabrik Aksesoris Sepatu di Brebes