Berita Banjarnegara Hari Ini
Inilah Masjid Pemersatu Dua Desa di Banjarnegara, Namanya Masjid At Taqwa, Begini Asal Muasalnya
Di Desa Gumelem, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, sebuah masjid kuno masih berdiri kokoh. Namanya adalah Masjid At Taqwa. Begini ceritanya.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Kabupaten Banjarnegara bukan hanya terkenal dengan peninggalan peradaban Hindu (pra Islam) di kawasan dataran tinggi Dieng.
Di pegunungan sisi selatan daerah itu, jejak syiar Islam zaman dahulu masih kentara.
Di Desa Gumelem, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, sebuah masjid kuno masih berdiri kokoh.
Baca juga: Amankan Idulfitri, Polres Banjarnegara Siapkan 8 Pos Pengamanan
Baca juga: Masih Tradisional di Pemandian Air Panas Pingit Banjarnegara, Dialirkan Gunakan Bambu
Baca juga: Bu Dokter Ini Rajin Kunjungi Ponpes di Banjarnegara, Periksa Kesehatan Gigi Santri, Begini Ceritanya
Baca juga: Ngabuburit Asyik di Taman Patung Jerami Gili Lori Banjarnegara, Wisata Dadakan Hingga Libur Lebaran
Dari luar, bangunan itu terlihat biasa, seperti umumnya bangunan masjid di tempat lain.
Tetapi suasana berubah ketika memasuki ruang utama masjid itu.
Bangunan di ruang utama masjid, mulai saka atau tiang, blandar hingga usuk masih berupa kayu.
Uniknya, bangunan berbahan kayu Jati itu diperkirkaan sudah berusia ratusan tahun.
Masjid itu diyakini dibangun pada 1559.
Pembangunan masjid diinisiasi oleh toko penyebar Islam atau ulama bernama Nur Daiman.
Kala itu, saat nama Desa Gumelem masih bernama Karangtiris, masyarakatnya masih kuat memegang kepercayaan lama atau Hindu.
Menurut Kades Gumelem Kulon, Arief Mahbub, Nur Daiman adalah utusan Kerajaan Mataram yang datang ke Karangtiris untuk mengemban misi mensyiarkan Islam.
Dakwah di tengah komunitas yang masih memegang adat tentunya bukan perkara gampang.
Ia, sebagaimana Walisongo, berdakwah tanpa menabrak budaya atau kearifan lokal yang masih dipegang kuat warga.
Makanya, sebelum berdiri masjid, kata Arief, di tempat itu terlebih dahulu didirikan Balekambang atau tempat pertemuan warga.
Di situ, masyarakat biasa berkumpul untuk membahas berbagai persoalan.
Hingga perlahan, setelah agama Islam diterima masyarakat, mereka memutuskan mendirikan masjid.
“Untuk siarkan agama Islam perlu arif."
"Makanya dibuat sebuah tempat namanya Balekambang, cikal bakal Masjid Jami At Taqwa," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (6/5/2021).

Ajaibnya, meski berusia ratusan tahun, bangunan itu masih berdiri kokoh hingga sekarang.
Hanya beberapa bagian masjid yang dilakukan renovasi atau penambahan bangunan semisal serambi, dan atap yang dulunya masih berbahan ijuk kini diganti menggunakan seng.
Sementara bangunan utama masjid masih dipertahankan keutuhannya.
Uniknya, bangunan kayu itu didirikan tanpa menggunakan paku.
Konstruksi masjid itu, kata Arief, juga mirip dengan Kademangan.
Yang menarik lagi dari masjid ini adalah lokasinya yang berada di dua desa, yakni Desa Gumelem Wetan dan Desa Gumelem Kulon.
Dinding ruang pengimaman Masjid At Taqwa berlubang persis di bagian tengahnya.
Lubang itu ternyata sebagai penanda batas administrasi wilayah dua desa bertetangga.
Lubang di dinding pengimaman itu pun disebutnya sudah ada sejak zaman dahulu.
“Ketika salat, satu kaki bisa menginjak wilayah Desa Gumelem Wetan, satu kaki berada di Desa Gumelem Kulon,” katanya.
Tak ayal, ia menyebut Masjid At Taqwa bukan sekadar tempat ibadah, namun juga pemersatu dua desa bertetangga.
Penyebutan lokasi masjid itu pun bukan di Desa Gumelem Wetan atau Desa Gumelem Kulon, melainkan Desa Gumelem.
Karena berada di wilayah administratif dua desa, pengelolaan masjid itu pun dilakukan oleh takmir dari dua desa.
Jamaah yang beribadah di Masjid At Taqwa juga berasal dari dua desa. (Khoirul Muzakki)
Baca juga: Hari Pertama Larangan Mudik, Petugas Gabungan Amankan 10 Travel Gelap di Exit Tol Adiwerna Tegal
Baca juga: Pemkot Tegal Larang Warga Gelar Halalbihalal dan Open House Lebaran, Sesuai Surat Edaran Mendagri
Baca juga: Suroso Sebut Ada Enam Terminal Siluman di Pemalang, Berikut Data Rincinya
Baca juga: Siap-siap Ditilang, Travel Gelap yang Terjaring di Pemalang saat Larangan Mudik Lebaran Berlangsung