Larangan Mudik Lebaran

Mengapa Justru Lebih Banyak yang Keluar Jateng di Masa Larangan Mudik? Ini Analisis Ganjar Pranowo

"Saya memohon kepada masyarakat untuk ayo bareng-bareng kita jaga agar semuanya sehat, semuanya selamat,” pinta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Editor: deni setiawan
PEMPROV JATENG
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pantauan mudik di Provinsi Jawa Tengah saat ini justru menunjukkan lebih banyak warga yang keluar Jawa Tengah.

Menurut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, banyak warga yang sudah menyempatkan pulang sebelum adanya pelarangan.

“Mungkin karena sudah nggak ada kerjaan di sana dan memang ada situasi yang harus pulang dia pulang."

"Dan ketika itu waktunya di luar ketentuan yang dilarang ya memang tidak apa-apa,” kata Ganjar ditemui di kantornya, Jumat (30/4/2021).

Baca juga: Hari Ini Peringatan Hari Buruh, Berikut Pesan Gubernur Ganjar Kepada Pekerja di Jawa Tengah

Baca juga: Apel Kebangsaan di Mapolda Jateng, Pesan Gubernur Ganjar: Isi Ruang Medsos dengan Narasi Optimisme

Baca juga: Produk UMKM Jateng Sudah Siap Masuk Pasar Internasional, Gubernur Ganjar Pranowo Beri Bukti Ini

Baca juga: Penyederhanaan Birokrasi Lingkungan Pemprov Jateng, Gubernur Ganjar: Kami Sudah Siap

Ia menerangkan, regulasi larangan mudik itu muncul lantaran masayarakat masih ada yang tidak taat sehingga diperlukan kebijakan yang lebih ketat.

“Kalau tidak taat kan bahaya, udah bahaya nular, kayak kejadian Pati yang jadi perhatian saya, karena ini dari mudik."

"Sudah dari mudik, ngundang wong, terus kemudian semua berkumpul, ya sudah,” ujarnya.

Ganjar menilai apabila aturan mudik disepelekan, maka potensi penularan yang akan tinggi.

Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat untuk mematuhi regulasi yang telah ditetapkan.

“Maka saya memohon kepada masyarakat untuk ayo bareng-bareng kita jaga agar semuanya sehat, semuanya selamat,” tegasnya.

Regulasi yang ada saat ini tak melulu persoalan pembatasan.

Menurutnya, aturan itu sebagai instrumen pengingat.

Lebih lanjut, Ganjar kembali mengingatkan pentingnya membangun kesadaran dalam masyarakat untuk saling menjaga dan menaati protokol kesehatan maupun regulasi yang ditetapkan pemerintah.

“Tapi kalau orang sudah sadar, ya saya sadar maka jalan."

"Seperti Taiwan, Taiwan itu satu negara kecil yang kenapa itu dilakukan karena masyarakat sadar."

"Yang meninggal sedikit banget, yang kena sedikit, yang meninggal kalau tidak salah, tidak sampai 10."

"Itu semua mengatakan, ‘karena kami sadar untuk menjaga bersama-sama’, yang kita butuhkan narasi begini,” tandasnya. (*)

Baca juga: 5 Pemuda di Wonosobo Ditangkap Polisi, Jual dan Simpan Bahan Pembuat Petasan

Baca juga: Pengusaha Carica di Dieng Wonosobo Kembali Harus Gigit Jari Tahun Ini, Imbas Larangan Mudik Katanya

Baca juga: 25 Warga Sampangan Semarang Positif Covid, Pulang Takziah Lanjut Rekreasi ke Temanggung

Baca juga: Pelaku Sewa Ruko Sehari di Temanggung, Toko Sembako di Solo Kena Tipu, Pesan Barang Cara COD

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved