Berita Kuliner Hari Ini
Tanah Liat Disulap Jadi Cemilan, Orang Menyebutnya Ampo, Kuliner Jadul Asal Blora
Hampir setiap hari nenek yang tinggal di RT 07 RW 01 Dusun Ketangar, Kelurahan Karangjati, Kecamatan Blora ini menyempatkan diri membuat ampo.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA - Di Kabupaten Blora masih bisa ditemui kuliner unik berbahan baku tanah liat.
Kudapan tersebut bernama ampo.
Seiring berjalannya waktu, kini kian jarang ditemui para pembuatnya.
Di antara pembuat ampo di Blora yang masih tersisa adalah Sarti.
Baca juga: Lobi Lion Air Group Layani Halim-Blora, Bupati Arief Berharap Bandara Ngloram Segera Beroperasi
Baca juga: Tiga ASN Ini Ajukan Pensiun Diri, BKD Blora: Alasannya Karena Sakit
Baca juga: Warga Pecangaan Jepara Ini Ditangkap, Sempat Jadi Buronan Polres Blora, Pengembangan Kasus Narkoba
Baca juga: Citilink Batal Mendarat di Bandara Ngloram Cepu Blora, Imbas Larangan Mudik Tahun Ini
Nenek delapan cucu itu sudah sejak belia lihai mengolah tanah liat hingga bisa dimakan.
Terhitung sejak usia 12 tahun sampai saat ini menginjak 65 tahun, Sarti belum pernah absen dari ampo.
Hampir setiap hari nenek yang tinggal di RT 07 RW 01 Dusun Ketangar, Kelurahan Karangjati, Kecamatan Blora ini menyempatkan diri membuat ampo.
Mulai dari memilah tanah yang cocok untuk diolah menjadi makanan, sampai menggarangnya sebagai tahapan membuat ampo paling akhir semua dilakukannya sendiri.
Tidak sembarang tanah bisa dibuat ampo.
Yang bisa diolah yakni harus tanah yang halus tanpa ada kerikilnya.
Biasanya Sarti mengambil tanah-tanah itu dari sawahnya.
Tanah dari sawah itu kemudian ditumbuk hingga teksturnya padat.
Setelahnya tanah-tanah itu dibuat bundar memanjang sebelum akhirnya dipotong tipis-tipis.
Cara memotongnya mirip dengan mengupas buah.
Alat memotong yang digunakan bukanlah pisau, melainkan sebilah bambu yang satu sisinya telah ditajamkan.